Mohon tunggu...
Safitri Setyowati
Safitri Setyowati Mohon Tunggu... -

Safitri Setyowati, saat ini tertarik dengan hal-hal yang terkait dengan pendidikan dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penguatan Pembelajaran Digital dan Budaya Sejak Dini

20 April 2018   21:43 Diperbarui: 20 April 2018   21:59 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah pendampingan di lingkungan keluarga dan masyarakat, pendampingan di lingkungan sekolah dapat berupa penguatan pembelajaran digital dan budaya dari tingkat TK (taman kanak-kanak) ketika sudah berumur 5 tahun. Saat TK, anak-anak dapat mulai menggunakan internet dengan gadget atau komputer. Anak-anak dapat didorong untuk menggunggah hasil karya mereka di dunia maya. 

Hasil karya yang dibuat merupakan karya sederhana dari budaya materi khas di Indonesia, misalnya berupa anyaman kertas, membentuk tanah liat, merangkai kayu dari stik es krim, menggambar pemandangan alam di wilayah sekitar atau tinggalan budaya materi seperti bentuk rumah adat, masjid, kraton, candi, dan lain-lain. 

Anak-anak dari usia 5 tahun tersebut sudah mulai dibiasakan untuk menggunakan gadget untuk hal positif. Karya yang ditugaskan di sekolah itu, bisa dikomunikasikan ke orang tua anak untuk dilanjutkan di rumah masing-masing sebagi karya akhir pekan.

Proses pengerjaan karya anak di rumah yang kemudian di foto dan diupload di media sosial akan memberikan kebermanfaatan dari pemakaian gadget. Gadget tidak hanya digunakan untuk hiburan saja namun juga untuk membagi informasi dan mengekspresikan diri. 

Berbekal foto dan gambar yang sudah diupload, kemudian guru di sekolah dan orang tua di rumah sebagai fasilitator dapat menggali anak supaya antusias menceritakan apa yang dilakukan, bagaimana pengerjaan, dan apa yang mengesankan. Secara tidak langsung anak-anak dididik untuk bercerita di dunia nyata sehingga tidak hanya eksis di dunia maya namun juga dalam kehidupan sehari-hari. 

Pengunaan gadget di kelas TK dapat dialokasikan waktu 30 menit sampai 1 jam untuk aktivitas menggambar dengan program sederhana, pengenalan bahasa, mengenal cerita daerah, melihat referensi video membuat karya, dan lain-lain.

Penguatan pembelajaran digital dan budaya yang dilakukan di sekolah perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah selaku pembuat kebijakan yang terkait dengan ramah anak, perlindungan anak, dan pendidikan anak. 

Gadget yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi pun juga membuat perusahaan itu mempunyai andil untuk membuat peralatan teknologi yang memprioritaskan tumbuh kembang anak. Sinergi dari berbagai pihak tersebut diharapkan dapat menjaga keberlangsungan hidup anak-anak agar dapat menggunakan kemajuan teknologi untuk sesuatu yang bermanfaat dan tetap melestarikan budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun