Mohon tunggu...
Safitri Lestari
Safitri Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita kelahiran tahun sebelum reformasi dan menulis berbagai kisah hidupnya melalui ribuan aksara kata

Untuk para pecinta aksara yang tertuang dalam rasa, agar kelak kita bisa saling menyapa dan bersuar ria

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau adalah Samar

14 Mei 2020   10:00 Diperbarui: 14 Mei 2020   10:13 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku kira kau berbeda, ternyata sama saja

Mengapa kau datang jika akhirnya menghilang?

Mengapa keikhlasan selalu dibalas dengan kesedihan?

Mengapa tiap senyuman selalu berakhir dengan tangisan?

Apakah sehina itukah aku, Tuan?

Aku yang bersimpuh ditengah kesunyian

Menyebut namamu yang kian aku harapkan

Berharap kau akan menjadi satu- satunya namanya

Yang hadir dimasa depan

Namun hanya menjadi doa yang tak akan terealisasikan

Kini saatnya akan yang melupakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun