Mohon tunggu...
Safitra
Safitra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang kecil

Membaca lebih tepatnya membaca diri, dan ingin menulis sesuatu sebagai tanda sekaligus warisan dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Mengenal dan Mengatur Emosi dengan Baik?

1 Juni 2023   13:36 Diperbarui: 2 Juni 2023   07:12 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Jika rasa cinta mampu meluluhkan hati, maka fikiran yang dibalut oleh emosi bisa menggelapkanya. Emosi merupakan suatu bentuk perasaan berupa reaksi seseorang terhadap suatu keadaan, dalam hidup kita perlu merasakan emosi untuk menguji tingkat kesabaran dalam diri atau untuk sekedar melepaskan ion-ion nagatif dalam tubuh yang muncul akibat rekasi terhadap lingkungan sekitar.

Maslaah yang sangat sederhana bisa meledakan seisi rumah ketika akal kita disabotase oleh emosi, perasaan senang sedih marah merupakan sesuatu hal yang normal yang di alami oleh seoarang anak atau siapapun artinya seorang anak wajar jika ia kecewa atau maraha sama halnya dengan rasa senang , namun anehnya anggapan secara umum beranggapan bahwa seorang anak tidak seharusnya marah apalagi jika itu berhubungan dengan orang tuanya , nah padahal emosi marah pada hal yang wajar itu perlu di milki oleh setiap anak agar ia mampu mengatur kecerdasan emosional dalam dirinya,

permasalahan yang muncul adalah ketika si anak atau siapapun tidak bisa menyerap emosi secara tepat dari permasalahan yang di hadapi, misal keinginan orang tua yang memaksakan prinsip hidupnya kepada anaknya,dalam kondisi ini anak tidak menyerap emosi yang baik dari orang tuanya ini bisa berefek pada kepribadian anak, lebi jauah lagi emosi-emosi yang seperti ini bisa memperhambat pertumbuhan anak dalam banyak hal.pada tingkat yang serius anak bisa membawa emosi dalam tubunya dan pada kondisi tertentu ia bisa kemudian melepaskan emosi yang sama kepada lingkungan atau orang lain.

Keamampuan untuk berfikir jernih dikalahkan oleh emosi yang berwujud kemarahan cemburu atau dendam rasionalitas yang sering di gunakan pun  menjadi tumpul karena dikuasai oleh emosi. pada dasarnya emosi itu baik namun yang tidak kita miliki adalah bgaimana mengatur emosi dengan baik semisal suhu panas ikan yang di goreng jika suhuya terlalu panas akan mengakibatkan ikan menjadi hangus namun jika ikan yag di goreng suhunya sesuai dengan temeperaturnya maka ikan akan enak di pandang.

Menurut kacamata psikologi emosi bisa terjadi karena, Di dalam otak kita terdapat sistem limbik yaitu pusat pengaturan emosi, memori, dan perilaku seseorang. Sistem limbik terdiri dari sejumlah bagian yang memiliki fungsi berbeda. Ada hipotalamus, hipokampus, dan amigdala. Saat mengalami peristiwa tertentu, sistem limbik akan mengirim sinyal menuju ketiga bagian tersebut. Sinyal tersebut diproses dan membuat kita bereaksi secara spontan. Hal tersebut yang membuat kita merasa takut, cemas atau berlari kencang ketika tiba-tiba mendengarkan suara yang menyeramkan pada malam hari. Bukan hanya perasaan, sistem limbik juga mempengaruhi respon fisiologis (ciri-ciri tubuh), seperti kulit pucat, keringat dingin, atau jantung berdebar.

Dilansir dari KPKNL, manusia memiliki enam jenis emosi dasar yang nantinya dibagi lagi menjadi emosi spesifik. Keenam emosi tersebut yaitu:

1. Emosi marah

Jenis emosi ini adalah yang paling berbahaya diantara emosi lainnya. Seringkali orang sekitar kita melarang kita untuk marah, padahal ini merupakan emosi yang manusiawi. Memendam amarah terlalu sering dapat meningkatkan hormon stress yang berdampak pada gangguan kecemasan. Hal yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana mengekspresikan  rasa marah kita. Turunan emosi marah diantaranya; rasa iri, kesal, benci, murka, cemburu dan tersinggung.

2.Emosi Jijik

Emosi ini biasanya dipicu oleh penampilan, bau, atau tekstur tertentu. Respon utama kita biasanya menghindar atau menjauh dari objek yang menjijikan. Hal ini juga berlaku ketika kita melihat perilaku buruk orang lain, seperti pelecehan seksual, pornografi, dan perilaku jahat lain. Turunan dari emosi jijik, yaitu; enek, muak, risih, bosan dan penat.

3. Emosi Takut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun