Mohon tunggu...
Safira Qotrul Iman
Safira Qotrul Iman Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Mahasiswi Ekonomi Syariah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa Standar Emas Tidak Relevan Lagi?

20 Desember 2024   05:43 Diperbarui: 20 Desember 2024   06:39 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Standar emas tergantikan oleh mata uang fiat karena berbagai alasan terutama terkait fleksibilitas dan tuntutan ekonomi modern. Salah satu alasan utama adalah ketersediaan emas yang terbatas, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan ekonomi dunia yang terus meningkat. Jika bergantung pada emas yang jumlahnya terbatas, pemerintah tidak dapat mencetak uang yang diperlukan untuk mendukung investasi, perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi, terutama selama krisis atau resesi.

Selain itu, kebijakan moneter menjadi lebih ketat karena standar emas. Pemerintah memerlukan fleksibilitas untuk mengatur jumlah uang beredar dan memulihkan ekonomi dalam situasi seperti depresi ekonomi atau perang. Bank sentral dapat mengubah kebijakan mereka tanpa bergantung pada cadangan emas berkat sistem fiat.

Faktor lainnya adalah bahwa standar emas rentan terhadap perubahan harga di pasar global yang dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi. Saat ini, tidak ada negara yang menggunakan standar emas; semua negara telah beralih ke sistem mata uang fiat. Meskipun mata uang fiat tidak memiliki nilai intrinsik dan tidak dapat melindungi negara dari risiko inflasi, sistem ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pemerintah dalam mengatur kebijakan moneter.

Oleh karena itu, standar emas tidak relevan untuk digunakan di masa kini karena terbatasnya ketersediaan emas yang tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan ekonomi global yang terus berkembang. Sekalipun ada isu bahwa standar emas mungkin akan kembali digunakan, hal tersebut akan memiliki banyak kekurangan terutama mengakibatkan perekonomian yang tidak stabil. Sehingga kemungkinan standar emas akan digunakan lagi sangatlah kecil, terutama di negara-negara dengan persediaan emas yang sedikit.

 

Referensi:

Chen, J. (2021, September 9). Gold Standard: Definition, How It Works, and Example. Diakses tanggal 17 Desember, 2024, dari Investopedia: https://www.investopedia.com/terms/g/goldstandard.asp

Friedman, M., & Meltzer, A. H. (2024, November 24). Money. Diakses tanggal 17 Desember, 2024, dari Britannica: https://www.britannica.com/money/money/Standards-of-value

Hokianto, H. F., Velissia, L., Fernando, K., Tiono, L., Herawan, K., & Jaya, W. (2023). Jatuhnya Emas Sebagai Standar Kemakmuran Suatu Negara. Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu, 1(1), 16--22. https://doi.org/10.59435/gjmi.v1i1.4

Lioudis, N. (2024, Oktober 14). What is the Gold Standard? History and Collapse. Diakses tanggal 17 Desember, 2024, dari Investopedia: https://www.investopedia.com/ask/answers/09/gold-standard.asp

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun