Mohon tunggu...
Safira Nurhaliza
Safira Nurhaliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo namaku safira

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

18 Juli 2023   10:12 Diperbarui: 18 Juli 2023   10:18 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.  PERISTIWA PENTING MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

      1. Janji Koiso

              Pada 1943 Jepang mulai terdesak oleh pasukan Sekutu. Jepang kemudian mencari cara untuk menarik dukungan dari daerah jajahannya. Salah satu bentuk upaya jepang dalam menarik dukungan dari daerah jajahannya adalah dengan mengeluarkan Janji Koiso. Janji Koiso merupakan janji yang di ucapkan oleh Perdana Menteri Jepang, Kuniaki Koiso dalam sidang Teikoku Ginkai atau yang dapat disebut juga sebagai Parlemen Jepang pada 7 September 1944. dalam sidang tersebut Perdana Menteri Koiso menjanjikan akan memberikan kemerdekaaan bagi bangsa Indonesia pada kemudian hari.janji tersebut diberikan dengan tujuan agar rakyat Indonesia bersedia membantu Jepang pada  Perang Dunia II melawan Sekutu dan tidak mengorbankan perlawanan terhadap Jepang.

     2. Pembentukan BPUPKI dan Perumusan Dasar Negara serta UUD 1945

                  Pada 1 Maret 1945 pemerintahan militer Jepang yang di pimpin oleh Letnal Jendral Kumakicki Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau yang dapat disebut juga sebagai Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ). BPUPKI dibentuk sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat. untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, BPUPKI mengadakan sidang pada  29 Mei sampai 1 Juni 1945. dalam sidang ini Muh.Yamin,Ki Bagus Hadikusumo,Soepomo dan Soekarno menyampaikan gagasannya yang berkaitan dengan dasar negara. akan tetapi,pada sidang BPUPKI ini belum memiliki kesimpulan tentang dasar negara Indonesia. setelah persidangan selesai, BPUPKI dinyatakan memasuki masa reses (masa kegiatan) selama satu bulan lebih.sebelum memasuki masa reses atau masa kegiatan  BPUPKI membentuk panitia kecil pada 22 Juni 1945 panitia kecil mengambil satu upaya yaitu mengadakan pertemuan dengan mengundang anggota BPUPKI. dalam pertemuan itu juga dibentuk panitia kecil lain yang beranggotakan sembilan orang yang berkumpul untuk menyusun rumusan dasar negara yang terdiri dari  sembilan  orang yaitu Soekarno,Moh.Hatta,Muh. Yamin,AhmadSoebardjo,A.A.Maramis,Abdul Kahar Muzakir,Wachid Hasyim,Agus Salim dan Abikusno  Cokrosuyoso. 

                 Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara yang tertuangkan dalam Piagam Jakarta. Rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta tersebut sebagai berikut:

                  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya

                  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

                  3. Persatuan Indonesia

                  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

                  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

BPUPKI kembali mengadakan sidang kedua pada 10 sampai 16 Juli 1945. agenda utama dalam sidang kedua adalah membahas rancangan undang-undang dasar. Akhirnya, anggota sidang menyetujui bahwa pembukaan UUD diambil dari Piagam Jakarta serta dalam perkembangaannya , Jepang menyadari bahwa pencapaian yang berhasil dilakukan BPUPKI tersebut dianggap terlalu cepat mewujudkan kehendak Indonesia untuk merdeka dan pada akhirnya tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan oleh Jepang karna dianggap terlalu cepat dalam menyatakan Kemerdekaan Indonesia.

     3. Pembentukan PPKI

                Setelah BPUPKI dibubarkan,  Jepang kemudian membentuk PPKI merupakan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk  pada 7 Agustus 1945 tujuan pembentukan PPKI adalah melanjutkan dari BPUPKI untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan kemerdekaan atau  pemindahan kekuasaan dari Jepang kepada Indonesia dan memiliki tugas mempersipkan segala sesuatu yang meliputi masalah pemerintahan dan ketatanegaraan setelah Indonesia Merdeka. dengan begitu PPKI dibentuk untuk melanjutkan rencana kemerdekaan yang lebih matang pada tanggal 9 Agustus 1945 ketiga tokoh penting  yaitu Ir.Soekarno,Drs.Moch.Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat dipanggil ke Vietnam oleh pemerintahan untuk membicarakan lebih lanjut mengenai kemerdekaan kemudian pada tanggal 12 Agustus 1945 Jendral Terauchi menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia dapat dilakukan pada 24 Agustus 1945 yang meliputi bekas Hindia Belanda. Namun pada tanggal 15 Agustus 1945 ternyata tentara sekutu Jepang menyerah dan pemerintahan Jepang menyuruh Indonesia mempertahankan status Quo,HIsaichi Terauchi menyatakan bahwa pemerintahan Jepang bahwa pemerintahan Jepang menyetujui pendirian PPKI dan mengangkat Ir.Soekarno sebagai ketuannya PPKI mengadakan tiga kali sidang yang dilakukaan pada tanggal 18 Agustus sampai 22 Agustus 1945 sebagai berikut:

a)  Sidang Pertama dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945 yang membahas mengenai:Mengesahkan UUD 1945, Memilih Soekarno             sebagai Presiden dan Moh.Hatta sebagai Wakil Presiden,Pembentukan Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden                           sementara sebelum terbentuknya MPR dan DPR.

b) Sidang Kedua dilakukan pada tanggal 19 Agustus 1945 yang membahas mengenai : Pembagian wilayah Indonesia yang terdiri atas 8      Provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa timur,Sumatra,Kalimantan,Sulawesi,Maluku,dan Sunda Kecil yang masing-masing            dipimpin oleh Gubernur, Pembentukan Komite Nasional Daerah, Menetapkan 12 dapatermen serta para menterinya dan 4 menteri         agama.

c) Sidang Ketiga dilakukan pada tanggal 22 Agustus 1945 yang membahas mengenai : Pembentukan Komite Pusat,Pembentukan                  Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) atau Tentara Nasional Indonesia (TNI)

     4. Jepang Menyerah Kepada Sekutu dan Respons Pemuda Indonesia  Pasca-Kekalahan Jepang Kepada Sekutu

                Pada 6 Agustus 1945 pasukan sekutu menjatuhkan sebuah bom atom diatas kota Hiroshima,Jepang.selanjutnya pada 9 Agustus 1945 pasukan sekutu kembali menjatuhkan sebuah bom atom di kota Nagasaki. akibat bom  yang dijatuhkan ke kota tersebut oleh pasukan sekutu mengakibatkan kota Nagasaki dan Hiroshima hancur serta ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia. pasca peristiwa jatuhnya bom aton dikota Nagasaki dan Hiroshima Jepang memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 penyerahan tanpa syarat jepang kepada sekutu menandai berakhirnya Perang Dunia II. pada saat jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu,tiga penting yaitu Ir.Soekarno,Mohammad Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat sedang berada di daerah Dalat Vietnam lalu mPPereka bertemu dengan Marsekal Terauchi untuk membicarakan lebih lanjut rencana pelaksanaan kemerdekaan oleh karena itu,ketiga tokoh tersebut tidak  mengetahui atau belum mengetahui bahwa jepang telah menyerah kepada sekutu. setelah kembali ke indonesia Soekarno dan Mohammad Hatta mengetahui berita kekalahan Jepang dari golongan muda ,golongan muda mendengar berita kekalahan terhadap sekutu melalui siara radio BBC selanjutnya Sulthan Sjahrir dan golongan muda lainnya mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia para golongan pemuda  menginginkan kemerdekaan indonesia tanpa melalui sidamg PPKI mereka ingin  ada unsur jepang didalam kemerdekaan indonesia yang dimaksud  adalah PPKI sebagai organisasi bentukan jepang namun soekarno menolak permintaan golongan muda sebagai  ketua PPKI selanjutnya soekarno perlu melakukan musyawarah dengan seluruh anggota PPKIuntuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 

        

     5. Peristiwa Rengasdengklok

              Pada tanggal 14 Agustus 1945 jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat pemuda mengadakan pertemuan di bawah pimpinan Chairul Saleh tanggal 15 Agustus 1945 keputusan bahwa kemerdekaan indonesia adalah hak dan masalah rakyat indonesia sendiri dan tidak tergantung dengan bangsa lain atau negara lain serta Bung Karno menolak pandangan pemuda dan menyatakan bahwa proklamasi harus diselenggarakan secara revolusi terorganisir tanggal 18 Agustus yang telah disepakati dalam rapat PPKI. Hatta dan Ahmad Subardjo berpendapat mengenai kemerdekaan indonesia datangnya dari pemerintahan jepang atau hasil dari perjuangan rakyat indonesia tidak perlu dipersoalkan karena jepang sudah dikalahkan oleh pasukan sekutu dan sekutu mulai mengembalikan kekuatan belanda di indonesia.lalu pendapat tersebut tidak ditanggapi oleh pemuda mereka tetap pada pendapatnya sendiri,sehingga terjadi perpedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua. golongan muda seperti Sulthan Sjahrir,Wikana,Chaerul Saleh dan Sukarni  selalu mendesak  agar proklamasi segera dilaksanakan  mereka ingin mendapatkan kermerdekaan dengan perjuangannya rakyat indonesia bukan karna pemberian dari Jepang. 

            Pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari para pemuda membawa Soeharno dan Hatta ke Rengasdengklok para pemuda ingin kembali meyakinkan Soekarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan agar tidak berpengaruh oleh jepang dan meyakinkan mereka bahwa jepang menyerah kepada sekutu dan itu adalah saat yang tepat untuk memperoleh kemerdekaan usaaha para pemuda untuk segera memproklamir kemerdekaan Republik Indonesia tanpa campur tangan jepang tidak terlasanakan di Rengasdengklok  serta mencapai kesepakatan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di Jakarta tanggal 17 Agustus 1945.

   6. Perumusan Teks Proklamasi

                    Perumusan teks proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jl. Imam Bonjol sekarang lokasinya berada di perpustakaan nasional tanggal 17 agustus 1945 tokoh yang hadir  dari golongan tua adalah Soekarno,Hatta  dan Ahmad Subardjo dan dari golongan muda adalah Sukarni,Sudiro dan  B.M Diah. Bung Hatta dan Subardjo menyumbangkan pikiran secara lisan dan Bung Karno menulis konsep proklamasi secara menulis di selembar kertas sebagai hasil pembicaraan mereka bertiga diperoleh rumusan  teks proklamasi tulisan tangan Ir. Soekarno. kemudian  Ir. Soekarno menyarankan agar naskah proklamasi di tanda tangani bersama-sama seperti naskah '' Decralation of Independent Amerika Serikat''  namun ditentang oleh golongan pemuda,sukarni yang mewakili golongan muda menyarankan di tanda tangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia usul sukarni disetujui oleh hadirin dan Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi tersebut dengan perubahan yang telah disepakati bersama untuk menyebarluaskan berita proklamasi oleh pemuda telah disiapkan lapangan Ikada namun Soekarno menganggap lapangan Ikada adalah lokasi yang dapat menimbulkan konflik  atau bentrokan antara rakyat dengan pihak militer jepang.  serta disepakati bahwa upacara kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di depan  kediaman Ir.Soekarno di Jl.Pengasaan Timur no 56 Jakarta pada hri jumat  17 Agustus 1945 pukul 10.00 ditengah bulan suci Ramadhan 

    7. Proklamasi Kemerdekaan

                 Pembacaan teks proklamasi dilakukan hari jumat  17 Agustus 1945 di kediamaan Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur no 56 Jakarta sekarang menjadi Jl. Proklamasi pada pukul 10.00 pagi,para tooh perjuangan serta rakyat Indonesia berkumpul untuk menyaksikan teks Proklamasi dibacakan dan melihat pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih yang dijahit oleh Fatmawati yang dikibarkan oleh Suhud dan Latief Hendradiningrat serta para hadirin sepontan menyanyikan lagu '' Indonesia Raya'' yang diciptakan oleh WR Supratman untuk mengiringi pengibaran bendera Merah Putih  setelah pengibaran bendera Merah Putih Suwirjo dan Dr. Muwardi menyampaikan pidatonya 

 B. Pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan Presiden

                18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang untuk pertama kalinya dengan keputusan mengesahkan UUD 1945 dan memilih Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI melanjukan sidangnya Soekarno menunjuk  Mr.Ahmad Subardjo,Sutarjo Katohadikusumo, dan Mr.Kasman untuk membentuk panitia kecil yang akan membicarakan bentuk dapartemen rapat panitia kecil dipimpin oleh Otto Iskandardinata yang menghaasilkan keputusan yakni:

                1. Republik Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi yang masing-masing di pimpin oleh Gubernur

                2  Tanggal 19 Agustus 1945 Soekarno,Hatta,Sartono,Suwirjo,Otto Iskandardinata,Sukarjo Wirjopranoto,Dr.Buntara,Mr.AG 

                      Pringgodigdo,Sutarjo Hadikusumo dan Dr Tajuddin berkumpul di Gambir Selatan untuk membahas orang yang akan dipilih                        di Komite Nasional Indonesia Pusat

               3. Komite ini bertugas membantu presiden sebelum terbentuknya MPR dan DPR

               4. Pertemuan ini menyepakati keanggotaan KNIP berjumlah 60 orang

               5.  Dalam sidang ini tanggal 19 Agustus 1945 panitia kecil mengusulkan pembentukan 13 kementerian yang disampaikan oleh 

                   Ahmad Subardjo

             6. Pembahasan mengenai Pertahanan Negara dipimpin oleh Otto Iskandardinata yang mengusulkan rencana pembelaan negara                    dari BPUPKI yang mengandung unsur politik perang tidak dapat diterima, tentara PETA di Jawa dan Bali serta Laskar Rakyat                     di Sumatera dibubarkan karena dibentuk oleh Jepang dan sidang mengusulkan kepada Presiden untuk membentuk                                          ketentaraan yang kuat

             7. Sidang menerima urusan kepolisian diserahkan kedalam Dapartemen Dalam Negeri

             8. Presiden menunjuk Abdul Kadir sebagai ketua ,Kasman Singodimejo  dan Otto Iskandardinata menjadi panitia untuk 

                  mempersiapkan pembentukan Tentara Kebangsaan dan Kepolisian 

   C. Perjuangan Untuk Mempertahankan  Kemerdekaan

              Perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dibagi menjadi 2 perjuangan yaitu:

                   1. Perjuangan Senjata yang terdiri dari  : 

                       - Pertempuran Surabaya

                       - Pertempuran Ambarawa

                       - Bandung Lautan Api

                 2. Perjuangan Diplomasi yang terdiri dari:

                      - Perjanjian Linggar Jati ( 10 sampai 15 November 1946)

                      - Perjanjian Renville (8 Desember 1947)

                      - Perjanjian Roem-Royen (17 April sampai 7 Mei 1949)

                      - KII atau yang dapat disebut juga Konferensi Inter Indonesia (19-22 Juli 1949 dan berkelanjutan tanggal 30 Juli sampai                                  2 Agustus 1949

                      - KMB atau dapat disebut juga Konferensi Meja Bundar

             

                               Adapun Ancaman Disentegrasi Bangsa Indonesia yaitu Pemberontakan PRRI dan Pemberontakan Partai Komunis Indonesia atau sering di sebut PKI pada tahun 1948 dan Gerakan 30 September oleh PKI.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun