Di era saat ini, banyak perusahaan yang sudah menyadari pentingnya CSR bagi keberlanjutan perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu pendekatan bisnis dimana perusahaan memiliki tanggung jawab sosial sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Tanggung jawab sosial tersebut mampu memperoleh manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan hidup bagi seluruh pemangku kepentingan.
Perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan mereka yang berdampak negatif pada masyarakat, komunitas dan lingkungan. Namun sebaliknya, juga harus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Sebuah perusahaan tidak akan bertahan lama jika terisolasi dan terbatas pada masyarakat sekitar.
Fungsi CSR sendiri yaitu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sosial dan lingkungan, bagi para pelaku usaha atau industri. Dalam konteks PR (Public Relations), tanggung jawab sosial perusahaan akan diimplementasikan dalam program dan kegiatan Community Relations.Â
Community Relations merupakan cara berinteraksi dengan berbagai publik yang saling terkait dengan operasi organisasi. Serta memperbaiki hubungan dengan stakeholders karena dalam pelaksanaan program CSR dapat membantu hubungan komunitas dengan stakeholders menjadi lebih erat.Â
Hal ini tentunya akan menambah kepercayaan stakeholders kepada perusahaan. Karena pada dasarnya stakeholder merupakan pihak yang memiliki kepentingan atau pemangku kepentingan suatu perusahaan atau organisasi.
CSR menjadi sebuah kekuatan yang dapat digunakan, karena ini merupakan sebuah kemitraan sosial yang mempengaruhi partisipasi dalam berbagai sektor, sangat penting menciptakan kebaikan dan kepedulian kepada publik, dengan demikian lingkungan sekitar akan terjaga dan lingkungan akan merasa memiliki perusahaan karena ikut menjaga masyarakat yang sangat dirasakan manfaatnya. Serta upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Pemberdayaan sebagai upaya meraih kesuksesan melalui kegiatan CSR juga dilakukan Danone AQUA. Danone AQUA merupakan perusahaan yang menerapkan konsep Triple Bottom Line dalam bisnisnya.Â
Danone AQUA sebagai Perusahaan Air Minum (AMDK) pertama di Indonesia meluncurkan AQUA Lestari sebagai model layanan korporat. AQUA Lestari merupakan program yang bertujuan untuk menjadi saluran bagi Danone-AQUA dalam pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan yang diwujudkan dalam berbagai inisiatif lingkungan dan sosial.Â
AQUA Lestari dalam websitenya https://aqualestari.aqua.co.id/Â tentang mengenal AQUA Lestari menunjukkan bahwa AQUA Lestari memiliki empat pilar dan pelaksanaannya melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga personal.Â
Hal ini bertujuan untuk memastikan hasil pelaksanaan program tersebut tepat sasaran, memiliki dampak yang signifikan, dan terjaminnya keberlanjutan program.
Danone AQUA berkomitmen untuk turut aktif menyelesaikan permasalahan sampah plastik di Indonesia melalui gerakan #BijakBerplastik. Komitmen Danone-AQUA tersebut sejalan dengan misi pemerintah Indonesia mengurangi sampah laut hingga 70 persen pada tahun 2025.Â
Uniknya, gerakan #BijakBerplastik dieksekusi dengan komprehensif melalui beragam kegiatan, dari menyebarluaskan konten edukasi program, acara talkshow yang menghadirkan para pakar, berkolaborasi dengan komunitas dan pihak terkait, hingga program yang mendorong keterlibatan audiens untuk terjun mengatasi masalah sampah plastik.
Untuk mewujudkan permasalahan sampah plasik di Indonesia, Danone AQUA membangun dan mendampingi 6 Recycling Business Unit (RBU) di 4 kota, mulai dari Bali, Lombok, Bandung, dan Tangerang Selatan.
Danone menetapkan tiga komitmen untuk mengurangi sampah plastik. Pertama, desain kemasan yang bisa didaur ulang. Perusahaan asal Prancis tersebut akan memperkenalkan model kemasan yang disebut dengan single-use packaging. Targetnya, pada tahun 2025 nanti 100% kemasan Danone sudah bisa didaur ulang dan digunakan kembali.
Kedua, praktik daur ulang dan penggunaan ulang kemasan. Pada tahun 2025, Danone akan mendorong inisiatif pengumpulan dan daur ulang di 20 pasar utama yang mencerminkan 90% penjualan keseluruhan Danone.
Ketiga, kelestarian lingkungan alam. Saat ini, rata-rata kandungan recycled polyethylene therepthalate (rPET) atau plastik PET hasil daur ulang, dalam produk kemasan minuman Danone sudah mencapai 14%. Pada tahun 2025, mereka menargetkan kandungan rPET menjadi 50%.
Dalam sebulan, RBU Koperasi Pemulung Berdaya ini bisa mengumpulkan sampai 150 ton sampah botol plastik. Dalam pengumpulan sampah botol plastik ini, para pekerja bagian purchasing merupakan yang paling berperan untuk mendapatkannya.Â
Setiap hari, mereka mencari lapak-lapak untuk membeli sampah botol plastik yang berkualitas, bernegosiasi dengan para pelapak dan dapat membeli sampah botol plastik tersebut dengan harga sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Botol-botol plastik bekas yang terkumpul didaur ulang sehingga dapat menjadi bahan baku botol baru, komponen penting dalam produksi tekstil, geo textile untuk pembangunan jalan tol, stripping ban, dakron dan produk lainnya yang dibutuhkan untuk industri maupun rumah tangga.
Target produksi RBU Koperasi Pemulung Berdaya di Tangerang Selataan mencapai 3000 ton plastik. Untuk mencapai produksi tersebut, RBU mengumpulkan sampah botol plastik dari lapak dan bank sampah di wilayah Jabodetabek. Serta memiliki 3 strategi:
- Berkolaborasi dengan partnership bersama peluncuran inovasi baru yaitu layanan Kami Angkut, bekerja sama dengan restoran, perkantoran, rumah sakit, dan sekolah
- Seperti Shell, Pizza Hut, Bakso Boejangan, Bebek Kaleyo dan sebagainya. Serta bank sampah
- Memiliki database 1.900 supplier, untuk dihubungi ketika sudah ada barang (botol)
- Memakai Reverse vending machine yang diinisiasi Danone-AQUA bersama Alfamart ini, untuk tahap pertama akan ditempatkan di lima toko Alfamart yang berlokasi di Jakarta dan Tangerang.
- Menambah unit RBU yaitu Serpong, Labuan Bajo, dan Bekasi.
Dengan adanya strategi tersebut, diharapkan sampah kemasan yang terkumpul dapat lebih banyak dan dapat meningkatkan volume produksi RBU Tangerang Selatan.
Selain itu, Danone RBU Koperasi Pemulung Berdaya Tangerang Selatan juga membagi 2 hasil profit atau omsetnya untuk internal dan eksternal sebanyak 50% 50%. Internal yaitu seperti membeli kendaraan, mesin aset, sedangkan eksternal untuk sosial, dalam program pendidikan, kesehatan seperti medical check up, asuransi kesehatan, dan pembagian sembako pada saat pandemi dan hari raya idul fitri.
Kegiatan ini juga memberikan manfaat lain yang dirasakan oleh stakeholders yaitu rasa kekeluargaan dalam lingkungan kerja. Dimana mereka mengaku bahwa dalam kegiatan ini, mereka sangat diperhatikan dan diberi kemudahan dalam setiap masalah yang dialami. Serta, dengan adanya kegiatan ini memberikan juga kesadaran bagi mereka untuk lebih berbuat baik pada lingkungan dan rasa untuk saling membantu satu sama lain, terutama terhadap sesama anggota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H