Fikirkupun tak mampu menjawab kekhawatiran yang mengiang diotakku
Membayangkan esok hari, aku akan menjelma menjadi seorang hamba yang di banjiri rasa iri. Mengapa tidak ketika melihat mereka yang utuh.
Yaahh, saya ingat betul tahun kemarin ketika lebaran tiba aku membayangkan bagaimana rasanya menjadi aku saat ini, aku yang tidak lagi utuh dan sayangnya itu hanya sebatas membayangkan dan tak mampu untuk aku masuk dan merasakannya.
Andaipula tahun kemarin aku terlebih dahulu mencoba meminjam hati saudara ku pasti hari ini aku lebih cukup siap.
Dan sudah ku bayangkan malam ini, semesta sedang kewalahan untuk menghibur hati para anak yatim piatu  yang sedang meringis bukan karena tak mendapat ampau lebaran atau bahkan baju baru untuk di pakai tapi mereka yang hanya bisa sebatas merindu dan mereka yang sedang berimajinasi untuk sekiranya bisa mencium tangan kaku itu.
Biarlaahhhh....
Sebab duka ini pun tak akan habis dalam kata-kata.
Hanya doa yang kupanjakan Ayah, istirahatlah dengan tenang sebab masa baktimu sudah usai.
Lain waktu dan pasti kita akan berjumpa.
Sangihe, 23 mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H