Scarborough Shoal (Filipina, Cina, dan Taiwan)
Laut Natuna Utara (Indonesia dan Cina)
Setiap negara memiliki landasan dasarnya masing-masing atas klaim yang mereka lakukan. Meskipun, Cina sangat mendominasi dan hampir semua wilayah diklaim.
4. Â Alasan LCS Menjadi Perebutan Antarnegara
kekayaan Sumber Kekayaan Alam (SKA) yang melimpahÂ
Pada tahun 1968 ditemukan cadangan minyak bumi yang menjadi nilai tambah LTS. Cadangan minyak potensial di kepulauan Spratly dan Paracel diperkirakan mencapai 105 miliar barel dan di seluruh LTS sebanyak 213 miliar barel. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) 60-70% hidrokarbon di kawasan tersebut merupakan gas alam. Â Bahkan, Badan Informasi Energi AS memperkirakan cadangan gas alam di wilayah tersebut berada di posisi ketujuh di dunia. Â Selain itu juga, wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) di LTS juga banyak mengandung sumber daya perikanan dan sumber daya hayati lainnya.
Berada di kawasan strategis yang menjadi tempat perlintasan kapal-kapal dunia
Letak LTS berada di jalur yang menghubungkan dua Samudra telah menjadi jalur perlintasan favorit kapal-kapal global. Menghubungkan perniagaan dari Eropa, Timur tengah, Australia menuju Jepang, Korea, Tiongkok dan negara lainnya yang melewati Selat malaka. Sehingga dapat menambah pendapatan negara bagi yang memiliki wilayah tersebut.Â
5. Upaya Nyata Indonesia Atas Konflik Ini
Meningkatkan Manajeman  Keamanan Perbatasan Wilayah Laut NatunaÂ
Perbatasan negara menjadi masalah yang penting dikarenakan bagian dari manifestasi utama kedaulatan suatu negara, termasuk penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan kekayaan alam, serta keutuhan dan keamanan wilayah. Â Perundingan perbatasan (diplomacy border) merupakan salah satu upaya Indonesia dalam menjaga keamanan di wilayah perbatasan, supaya terdapat penjelasan terkait garis perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Â Dengan begitu, Indonesia terus melakukan jalur diplomasi seperti perundingan dengan vietnam atau negara lain yang bersangkutan.
Meningkatkan Kegiatan Ekonomi melalui Eksplorasi Minyak di Perairan Laut NatunaÂ
Pemerintah Indonesia terus mengupayakan untuk memenuhi pasokan energi yang terus meningkat, mengingat kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, dengan melakukan eksplorasi dan eksploitasi terhadap sumber energi yang tersedia. Selama ini, wilayah ZEE Indonesia menyimpan kekayaan melimpah dan menjadi penyumbang anggaran negara terbesar, salah satunya berada di Laut Natuna.Â
Dengan begitu, pemerintah Indonesia melakukan aktivitas ekonomi langsung di wilayah-wilayah perbatasan seperti Natuna untuk memanfaatkan sumber saya alamnya. Â Yang nantinya, akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi negara , memenuhi kebutuhan masyarakat, dan menjaga keutuhan NKRI.
Meningkatkan Mutu Pertahanan di Wilayah  Natuna
Kapabilitas pertahanan diperlukan untuk mendukung diplomasi, termasuk apabila diplomasi itu dianggap gagal. Selain meningkatkan kapabilitas Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) melalui program pemenuhan kebutuhan pokok minimum (Minimum Essential Force/ MEF)7 , TNI juga harus meningkatkan kualitas pertahanan di wilayah perbatasan terutama di Natuna dengan menambah jumlah pasukan dan juga armada tempur yang berjaga-jaga di sana. Adapun kekuatan TNI yang telah di kepulauan Natuna adalah sebagai berikut:Â
a. Membangun Pangkalan Sukhoi Su-27Â
b. Siagakan 4 Helikopter AH-64E Apache