Mohon tunggu...
Safira Alif Sabrina
Safira Alif Sabrina Mohon Tunggu... Lainnya - hobi saya fotografi

konten fotografi banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Lebih Dalam tentang Over Thinking

17 Januari 2023   06:17 Diperbarui: 17 Januari 2023   06:43 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

siapa sih yang tidak kenal istilah overthinking? Generasi saat ini pasti sudah tahu tentang overthinking. Overthinking dapat diartikan sebagai pemikiran negatif, mulai dari hal kecil hingga hal yang besar, baik tentang kejadian di masa lalu, maupun kejadian di masa depan. Overthinking berasal dari kecemasan, ketakutan tentang suatu hal yang hinggap di dalam diri kita. Akibatnya pikiran-pikiran negatif tersebut seringkali mengganggu rutinitas sehari-hari. Selain itu, apa penyebab seseorang overthinking?

Istilah overthinking sendiri sudah dikenal sejak zaman dahulu. Namun, pada tahun 2015 istilah ini mulai populer di media sosial, dan tidak sedikit orang yang mulai menggunakan istilah ini untuk mendiskusikan masalah ini. Selain itu, istilah ini juga digunakan dalam dunia psikologi. Pada tahun yang sama juga, para ahli mulai menyadari bahwa kondisi ini menimbulkan berbagai dampak negatif, terutama pada kesehatan mental. Tapi, kenapa istilah overthinking baru populer dewasa ini? Apakah memang ada kaitannya dengan generasi saat ini? Lalu bagaimana dampak overthinking dalam kehidupan sehari-hari?

Overthinking merupakan kondisi dimana seseorang memikirkan hal-hal yang diluar kendali secara berlebihan. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang menghabiskan banyak waktu berpikir tentang masalah tertentu, menganalisis situasi berulang kali, atau berfokus pada hal-hal negatif. 

Hal-hal negatif ini biasanya berupa persepsi, ekspektasi, dan gambaran negatif terhadap diri sendiri, bahkan terhadap orang lain. Lalu emosi negatif seperti inilah yang dapat berdampak negatif pada perilaku, bahkan kesehatan mental. 

Bicara soal overthinking, kita pasti pernah berpikir negatif baik tentang kejadian masa lalu maupun masa depan. Ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi overthinking baik tentang masa depan maupun masa lalu.

Faktor yang pertama ialah pikiran hitam putih. Seseorang yang memiliki pikiran hitam putih cenderung akan mengartikan sebuah kesalahan kemarin sebagai kegagalan total. Faktor kedua adalah kondisi dimana seseorang akan menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang ada di sekitar.Lalu yang terakhir ialah berpikir berlebihan terhadap sebuah kritik. Ketiga hal tersebut mencerminkan perilaku seseorang yang terlalu fokus terhadap hal-hal yang negatif, sehingga hal-hal positif pun terabaikan. 

Bagi sebagian orang pasti pernah memiliki banyak kekhawatiran terhadap masa lalu. Kegagalan yang pernah dilakukan di masa lalu mampu menciptakan berbagai skenario yang berujung pada overthinking. Sehingga tak jarang membuat seseorang menyesali keputusan yang telah dibuat sebelumnya. 

Selain overthinking pada masa lalu, ada beberapa faktor lain yang membuat seseorang overthinking tentang masa depan. 

Mereka yang overthinking tentang masa depan, akan berangan mengenai siapa diri mereka di masa depan, memulai, dan menyusun rencana, hingga mengaplikasikan rencana tersebut sejak dini. Tentu hal ini dibarengi dengan harapan besar terhadap usahanya saat ini pada masa yang akan mendatang. Memang ada baiknya memikirkan hal seperti ini, namun tak jarang pikiran seperti ini justru menimbulkan perasaan gelisah, hingga khawatir. Perasaan seperti inilah seringkali menjadi pemicu overthinking. 

Keinginan untuk mendapatkan jawaban yang pasti juga menjadi penyebab overthinking ini terjadi. Setiap orang akan lebih membutuhkan kepastian untuk mempersiapkan diri mereka terhadap hal yang akan terjadi selanjutnya. Hal ini merupakan bagian dari insting manusia. Namun, ketika keinginan ini muncul secara berlebihan, maka hal ini akan menyebabkan munculnya sesuatu yang buruk. Jika keinginan terhadap sesuatu yang tidak menentu, tidak dapat diterima, maka akan menjadi pemicu timbulnya overthinking. 

Faktor yang terakhir adalah terpaku dengan masa lalu. Ketika seseorang terlalu terpaku pada masa lalu, akibatnya ia akan berpikir berlebihan terhadap masa depan. Hal ini biasanya terjadi ketika mengalami kegagalan di masa lalu. Ia akan menjadi lebih khawatir, dan overthinking terhadap masa depan. Lantaran masih belum bisa mengatasi kegagalan yang pernah dialami sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun