Mohon tunggu...
safia rahma
safia rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dengan sepenuh hati, saya mencurahkan usaha untuk menghasilkan konten kreatif, informatif, dan menginspirasi dalam beragam genre. Saya memiliki keahlian dalam menulis artikel, esai, cerpen, dan konten web, dengan tujuan utama menyampaikan pesan yang kuat dan menarik perhatian pembaca melalui rangkaian kata yang terpilih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini: Berteman dengan yang Bukan Islam, Kenapa Enggak?

10 Juni 2024   23:45 Diperbarui: 10 Juni 2024   23:54 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berteman dengan orang dari berbagai agama, menurut saya tidak hanya memperkaya pengalaman pribadi tetapi juga membantu saya untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan. Ini membuka wawasan saya serta mengurangi prasangka yang mungkin saya miliki. Selain itu, persahabatan lintas agama dapat menciptakan melalui jaringan sosial yang lebih kuat dan harmonis, yang pada akhirnya dapat memperkuat stabilitas sosial di masyarakat.

Dengan memperkuat jaringan sosial lintas agama, saya juga memperkuat fondasi persatuan bangsa. Persahabatan lintas agama memperkuat semangat Sila Ketiga Pancasila, yang menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman. Dengan memperkuat hubungan antar individu dari berbagai agama, kita menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan damai, di mana perbedaan dihargai dan dirayakan.

Pengalaman berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai latar belakang agama dapat mengajarkan saya tentang nilai-nilai kemanusiaan, menghargai perbedaan, dan membangun empati. Ini sejalan dengan semangat Pancasila yang menekankan pentingnya gotong royong dan kerja sama dalam masyarakat yang beragam.

Mengatasi Tantangan dan Meningkatkan Kerja Sama

Mengatasi tantangan dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia dapat dilakukan melalui pertemanan lintas agama. Melalui dialog dan interaksi intens, kesalahpahaman dan stereotip negatif bisa diminimalisir. Dengan saling mengenal lebih dekat, kita dapat menghargai keunikan dan kontribusi masing-masing komunitas agama dalam membangun negara. Saya percaya ini tidak hanya membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik, tetapi juga menguatkan hubungan sosial yang harmonis di tengah keberagaman.

Saya juga melihat bahwa kolaborasi lintas agama membuka peluang besar dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Proyek-proyek kemanusiaan yang melibatkan berbagai agama bisa memperkuat solidaritas dan menunjukkan bahwa perbedaan agama bukanlah penghalang untuk bekerja sama demi kebaikan bersama. Menurut saya, pertemanan lintas agama bisa menjadi fondasi yang kuat untuk membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan, di mana semua pihak merasa dihargai dan berkontribusi secara positif.

Bagi saya, dalam konteks Indonesia yang kaya akan keberagaman agama, menjalin pertemanan lintas agama adalah kebutuhan mendesak untuk membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis. Persahabatan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang agama dapat memperkuat persatuan bangsa, mengurangi prasangka, dan meningkatkan stabilitas sosial. Saya yakin langkah ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman, berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur, serta menginspirasi generasi mendatang untuk merawat dan mengembangkan nilai-nilai kebhinekaan yang menjadi kekayaan bersama.

Penutup

Pentingnya, bergaul dengan orang-orang yang berbeda agama merupakan salah satu bentuk nyata dari pengamalan nilai-nilai Pancasila. Dengan menjalin silaturahmi yang baik dan bersahabat dengan mereka yang mempunyai latar belakang agama yang berbeda, kita tidak hanya menunjukkan rasa hormat terhadap kebebasan beragama, namun juga mempererat tali patriotisme dan cinta tanah air Indonesia. Langkah kecil ini memberikan kontribusi penting untuk membina kerukunan antarumat beragama yang menjadi landasan masyarakat harmonis dan damai. Membangun bangsa yang lebih inklusif, toleran, Bersatu, saling menghargai keberagaman serta mewujudkan persahabatan lintas agama sebagai salah satu pilar utama. Dengan demikian, kita semua dapat bersama-sama mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil dan makmur, serta menginspirasi generasi mendatang untuk terus merawat dan mengembangkan nilai-nilai kebhinekaan yang menjadi kekayaan kita bersama.

Dibuat oleh Safia Rahmawati_Universitas Muhammadiyah Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun