Selain mengekspor produk barang dan jasa ke berbagai negara di dunia, Indonesia juga memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mendapatkan beberapa produk dari negara lain. Hingga saat ini, Indonesia telah mendatangkan sejumlah produk impor utama. Di dalamnya termasuk komoditas minyak dan gas (migas) dan non-migas, seperti makanan atau pangan, biji-bijian (serealia), alumunium, minyak, plastik dan produk olahan plastik, mesin, produk farmasi dan lainnya.
Dalam rangka peningkatan tingkat ekonomi melalui ekspor, pemerintah terus menargetkan negara-negara besar sebagai negara tujuan ekspor Indonesia seperti Amerika Serikat dan Cina. Sedangkan, sebagian besar komoditas impor yang didatangkan Indonesia berasal dari negara Cina, Jepang, Thailand, Amerika Serikat, Korea Selatan dan negara lainnya.
Nilai hasil dari ekspor dan impor yang dikembangkan Indonesia hingga saat ini tentunya turut memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi negara sepanjang tahun. Kenaikan atau peningkatan nilai ekspor akan menambah cadangan devisa negara dan tentunya memberikan ‘suntikan’ terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan.
Namun, dalam beberapa tahun belakangan, kondisi perekonomian global sempat mengalami penurunan yang cukup drastis akibat adanya pandemi Covid-19 yang muncul di tahun 2020. Hal ini juga berdampak pada kegiatan ekspor dan impor yang terhambat karena diberlakukannya lockdown di seluruh dunia dan juga dilakukan pembatasan ekspor impor terhadap beberapa komoditas.Â
Setelah berhasil mengatasi kondisi darurat di masa pandemi, selanjutnya pemerintahan seluruh negara  di dunia secara perlahan bangkit dan mulai membenahi perekonomian yang sempat terpuruk. Dan saat itu juga pemerintah Indonesia segera memberikan fokus pada ekonomi negara untuk dapat memperbaiki kinerja tingkat petumbuhannya.
Bahkan, beberapa waktu pasca pulih dari pandemi Covid-19, Indonesia mendapatkan kabar baik untuk perekonomian negara. Berdasarkan siaran pers yang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Keuangan Republik Indonesia pada tahun 2022 lalu, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus karena adanya peningkatan kinerja ekspor impor secara signifikan. Dan hal ini berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Upaya yang dilakukan Indonesia terus berlanjut hingga saat ini. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, penyelenggaraan forum G-20Â Presidensi Indonesia juga memberikan kontribusi besar terhadap PDB negara. Selain itu, tentunya pertemuan Indonesia dengan negara-negara lainnya di dalam forum akan membuka kesempatan besar untuk membentuk aliansi. Dengan demikian, Indonesia mampu melebarkan perekonomiannya di kancah internasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI