beberapa hari ini saya menangis karenanya , tetapi selekasnya membantu perjuanganku tinggal sehari kembali untuk memperoleh permen ajaib yang spesial itu.
Hari akhir yakni hari yang ke tujuh pagi-pagi sekali "Huaaaaaaaaaaaaaaa.....!!! Hik...hik..hik...!!!" Saya menangis sekencangnya karena merasakan sakit gigiku yang teramati, Embah dan Bu Lek dan berlarian ke kamarku dan menanyakan apa yang terjadi padaku. Selanjutnya saya melanjutkan mulutku dengan jemari telunjuk dan mereka kaget menyaksikan yang terjadi .
"Kamu kenapa Ros?" Bertanya Embah
"Gigiku sakit sekali Mbah?" Jawabku
"Lho, kok bisa ?" Embah menanyakan kembali
Aku juga menjawab , "Iya Mbah, saya gak gosok gigi seminggu. Karena kata Budi jika saya gak gosok gigi satu minggu kelak saya dapat memperolehpermen langsung berada di mulutku tak perlu beli dan kembali rasa permen itu nikmat sekali, gak habis-habis. Huuuu...Hu hu..."
"Oalaaah....pantesan cukup hari ini jika kamu berbicara ada bau-baunya bagaimana getho , sepertinya gak gosok gigi ke... Semnggu lagi....Benjolan yang di gigi Budi itu bukan permen tetapi gusinya lebam seperti kamu ini karena tidak menggosok gigi. Yo wes kelak jam 9 kita ke Puskesmas di Wedari dicheck gigimu, lain -lain Bertanya terlebih dahulu sama E jika ingin melakukan hal yang yah dan tentu saja tidak diulangi kembali bertahan tidak untuk waktu satu minggu kembali " Khotbah Bu Lek sambil tersenyum -senyum . Saya cuman nyengir memandang sakit gigiku sama sekali . mengiyaka yang disebutkan Bu Lek. Saya betul- jera
untuk coba tidak gosok gigi kembali , gigi gerahamku mulai berlubang dan sampai SMU masih berulang ngilu giginya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H