Mohon tunggu...
Safa anafirizkita
Safa anafirizkita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen di IPB University

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Strategi Manajemen Waktu Keluarga: Kunci Kesejahteraan Keluarga Dual-Earner

22 April 2024   23:35 Diperbarui: 23 April 2024   08:12 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com

Seringkali, kondisi tumpang tindih antara tanggung jawab di tempat kerja dan di rumah dapat menimbulkan stres dan ketegangan di antara pasangan. Untuk menghindari dan mengatasi konflik berkelanjutan akibat kondisi tumpang tindih ini, keluarga perlu melakukan pengaturan manajemen waktu dengan cara membangun sistem yang terorganisir dengan baik supaya hubungan keluarga tetap harmonis dan produktif. Hal ini mencakup menyusun jadwal yang terkoordinasi, komunikasi terbuka mengenai kebutuhan dan harapan dari masing-masing anggota keluarga, serta membuat pembagian tugas yang adil dan efisien. 

Dengan pendekatan yang terstruktur dan komunikasi yang baik, keluarga dengan suami-istri dapat mengatasi kondisi tumpang tindih antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, sehingga menciptakan lingkungan yang seimbang dan mendukung bagi semua anggota keluarga. Setiap keluarga memiliki dinamika dalam mengelola manajemen waktu. 

Kebutuhan, prioritas, dan rutinitas antara satu keluarga dengan keluarga lainnya dapat bervariasi secara signifikan, sehingga pendekatan yang efektif dalam mengelola waktu cenderung berbeda untuk setiap keluarga. Dari penelitian yang telah kami lakukan, kami juga menemukan bahwa setiap responden memiliki strategi sendiri dalam mengelola waktu mereka dengan efektif. Beberapa keluarga merasa terbantu untuk tetap teratur dan efisien dengan menyusun jadwal yang ketat dan terinci. 

Sementara itu, keluarga lain memilih pendekatan yang lebih fleksibel, fokus pada komunikasi terbuka, dan adaptabilitas dalam menghadapi perubahan yang tidak terduga. Oleh karena itu, kunci untuk mengelola manajemen waktu tiap keluarga adalah menemukan strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan dinamika khusus mereka, sambil tetap memprioritaskan keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan kehidupan pribadi. 

Manajemen waktu merupakan aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari keluarga. Kurangnya kemampuan manajemen waktu pada keluarga suami-istri bekerja atau dikenal dengan istilah dual-earner family dapat menimbulkan dampak negatif, terutama dalam aspek keseimbangan kehidupan keluarga. Ketidakmampuan dalam mengelola waktu yang efektif  pada pasangan dual-earner umumnya disebabkan oleh adanya tuntutan pekerjaan yang terkadang mengharuskan urusan domestik dinomorduakan. 

Hal tersebut tentunya dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan keluarga. Dalam penelitian kami terhadap lima orang responden yang merupakan pasangan dual-earner, baik suami maupun istri, terdapat beberapa dampak negatif yang paling umum dirasakan akibat kurangnya kemampuan manajemen waktu, diantaranya adalah konflik peran dan tugas, kurangnya waktu berkualitas, penurunan kesejahteraan fisik maupun mental, serta terbatasnya waktu untuk membangun dan memelihara hubungan sosial. 

Waktu dan kesibukan bekerja dari masing-masing pasangan dapat mengurangi waktu kebersamaan keluarga dan tak jarang dapat menimbulkan konflik apabila adanya ketidakadilan dalam pembagian peran dan tugas rumah tangga. Selain itu, keterbatasan waktu juga membuat individu pasangan dual-earner abai terhadap kesejahteraan fisik maupun mental, seperti melewatkan cek kesehatan rutin, tidak berolahraga, hingga stres berlebih. 

Terbatasnya waktu juga berlaku pada kehidupan sosial di masyarakat, hal ini menimbulkan kurangnya interaksi sosial dan dukungan sosial bagi keluarga. Dengan demikian, secara keseluruhan kurangnya kemampuan manajemen waktu pada keluarga suami-istri bekerja dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam kehidupan keluarga dan menimbulkan berbagai dampak negatif. 

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan perubahan dalam manajemen waktu agar berbagai urusan, baik pekerjaan maupun domestik dapat berjalan secara efektif. Dukungan dari pihak eksternal juga sangat diperlukan untuk terus menunjang berjalannya kehidupan keluarga yang seimbang. 

Dengan kesadaran akan pentingnya manajemen waktu dan dukungan eksternal, keluarga dapat mengatasi tantangan dengan lebih efektif dan menciptakan hubungan keluarga yang harmonis. Keluarga dapat melakukan strategi sederhana seperti menyusun jadwal harian yang teratur, komunikasi yang terbuka antar pasangan dan pembagian tugas yang adil. K

emudian, dukungan dari pihak eksternal, seperti program bantuan keluarga dari pemerintah atau fasilitas perusahaan yang mendukung keseimbangan antara waktu kerja dan waktu keluarga, juga memainkan peran penting dalam memastikan keluarga dapat mengelola waktu dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun