Mohon tunggu...
Muhammad Arif
Muhammad Arif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Author Wannabe

Cuma pengen nulis apa yang pengen aku tulis. Sastra Inggris UNDIP angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Terbunuhnya Bella Hermann Yang Belum Terpecahkan

22 Juni 2022   11:55 Diperbarui: 5 Juli 2022   11:44 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku melakukan ini, telah kupikirkan selama dua tahun. Dan lihat aku sekarang! Aku tak pernah terdeteksi barang sebiji pasir pun. Selama belasan tahun aku akhirnya bisa melihat orang-orang merengkak dan menari di atas telapak tanganku. Semua begitu sempurna.”

“Surat ini akan sampai saat aku sudah mati. Dan dengan surat ini pula, aku menyatakan kemenanganku.”

Pihak kepolisian langsung sadar dengan gaya tulisan itu. Lalu dengan regu anti teroris, mereka menyerbu rumah sakit, kamar 012. Namun, saat akan mendatangi kamar tersebut, mereka melihat jasad Kasmir telah ditutupi kain putih, keluar dari kamar 012 dibawa menuju ruang jenazah.

Sukimin tak pernah berbohong telah membunuh anak keturunan Belanda. Kasmir adalah keturunan Belanda meski namanya terlihat menipu sebagai orang Jawa. Sikapnya yang sedikit tertutup cukup untuk menyembunyikan anaknya dari publik. Motif pelaku tak pernah terungkap karena Kasmir sendiri berusaha menutupinya masih dengan gerak-gerik natural. Pelaku juga tak ia ambil secara sembarangan. Selama setahun penuh, ia menyekap seorang gelandangan tanpa keluarga dan mencuci otaknya lalu membuatnya memainkan peran di panggung teater milik Kasmir. Diawali dengan memberinya gubuk tertinggal dan nama Sukimin.

Kasmir sendiri tak pernah ikut ke dalam tes DNA termasuk keturunannya karena dia dari kepolisian dan dianggap orang Jawa. Sebuah kesalahan fatal yang akhirnya dimanfaatkan demi kejahatan. Kecocokan tak pernah keluar dari angka satu persen.

Setelah deduksi kejahatan Kasmir diungkapkan oleh pihak kepolisian, mereka merasa lega termasuk media dan masyarakat. Tetapi kejanggalan datang lagi ketika mereka akan mengumpulkan arsip data. Jasad Bella Hermann masih belum ditemukan, dan Kasmir sebagai otak pun ternyata tak pernah memiliki istri maupun anak.

Pada akhirnya, kasus ini ditutup secara sepihak oleh kepolisian. Terlalu banyak kejanggalan yang mustahil mereka jawab. Siapa sebenarnya Bella Hermann yang terbunuh itu? Apakah dunia masih berada di tangan Kasmir? Ataukah… ada orang lain di balik kasus ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun