Tetapi sudah lebih dari 15 menit saya menunggu petugas tiket tak kunjung datang. Akhirnya saya diminta ke loket 89 sendiri. Sampai loket ternyata nomor yang ditulis ditiket salah seharusnya bagian tiket itu loket 98 bukan 89 dan petugas menyampikan saya sudah telat sekarang pukul 06.00 tiket sudah hangus.
Saya mungkin hanya segelintir konsumen yang kecewa dengan pelayanan sriwijaya air. Saya yakin banyak yang dirugikan karena pelayanan seperti ini. Bahkan meskipun sering dikecewakan maskapai ini, mereka tidak dapat berbuat apa-apa, karena keterbatasan kemampuan finansial untuk beralih ke maskapai lain yang harganya lebih mahal. Buat orang lain uang 473.000 itu tidak berharga. Tetapi buat orang lain uang 400.000 dihasilkan dari kerja keras.
 Kami beli tiket juga memakai uang hasil kerja keras kami, jadi tolong jangan perlakukan kami dengan semena-mena.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H