Mohon tunggu...
Sae Saestu
Sae Saestu Mohon Tunggu... -

orang biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Kebakaran Karena Hubungan Singkat? Bukan!

7 Juli 2015   15:31 Diperbarui: 7 Juli 2015   15:44 2190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/Kompas.com

Kebakaran di Bandara Soekarno Hatta

Karena kortsluit/hubung singkat, mungkinkah? DI ATAS KERTAS TIDAK MUNGKIN.

Fungsi sekring adalah memutus aliran listrik saat terjadi hubungan pendek. Karena Sekring adalah alat yang SANGAT BISA DIANDALKAN untuk mencegah kebakaran karena hubung singkat. Setiap perangkat sekring dilengkapi dengan dua pengaman, kedua-duanya adalah PEMUTUS ARUS.

Yang pertama adalah pemutus arus dengan elektro magnet. Apabila arus terlalu besar, maka timbul medan magnet dan gaya magnet yang cukup untuk memutus aliran listrik, dengan cara menarik semacam saklar di dalam perangkat, dan sering disebut MCB (magnet circuit breaker – pemutus hubungan dengan magnet). Hubung singkat akan menimbu;kan aliran (arus) listrik yang sangat besar dan mendadak, bukan hanya 2 kali atau 3 kali lipat tetapi bisa 100 kali bisa 1000 kali.

Yang kedua, sekring dilengkapi dengan pemutus arus dengan panas. Ada sebuah kawat yang terbuat dari logam tertentu yang sangat tipis dan mudah meleleh. Logam ini sangat rendah tahanan listriknya, karena itu dalam keadaan normal, logam ini tidak akan menjadi panas. Namun jika arus listrik meningkat dahsyat, dia akan melelh lebih awal. Kenapa? Meskipun panas yang terjadi pada kawat halus lebih rendah daripada kabel-kabel yang lain, tetapi karena ukurannya yang sangat tipis, maka kawat ini akan meleleh lebih dahulu. Dan berakibat putusnya aliran listrik.

Yang terakhir, penulis sendiri yang dari kecil hobby bermain listrik, secara sengaja berpuluh kali mencoba melakukan percobaan hubung singkat. Sekring selalu berhasil memutuskan aliran listrik. Baik yang bekerja berdasar magnet maupun logam tipis keduanya selalu memutus arus pada waktunya.

Sedangkan hubung singkat itu selalu dengan peningkatan arus listrik yang berlipat ganda. Rumah dengan daya terpasang 1300 watt, maka sekrignya mempunyai batas, kira-kira = 1300/220 = 6 amper. Kalau di bandara atau kantor-kantor dengan banyak peralatan AC tentu daya yang terpasang juga lebih besar. Misalnya daya terpasang 30.000 watt. Maka sekring (utama) harus mampu mengalirkan arus 30.000/220=140 ampere atau 30.000/380 = 80 ampere. Dan saat terjadi hubung singkat pasti terjadi aliran listrik sampai ratusan ampere. Dan arus sedemikian besar ini, sekring pasti akan memutus arus.

Jika sekring tidak memutus arus, ini adalah masalah serius, kita BISA menuntut PLN kapan saja.

Karena besanya arus listrik, sering kali satu sekring utama dipecah lagi menjadi beberapa sekring. Bisa dibagi menjadi empat sekring yang bekemampuan 20 atau 30 ampere (misalnya) dan seterusnya. Dan pemecahan ini akan menyebabkan instalasi menjadi lebih aman. Karena menjadi lebih banyak pengaman.

Lalu mengapa bisa terjadi kebakaran?

Ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui, saat terjadi hubung singkat PASTI terjadi dua hal:

Saat terjadi hubung singkat muncul cahaya yang terjadi dari bunga api listrik yang sangat terang dan menimbulkan panas yang sangat tinggi (ribuan drajat celsius). Meski terjadi hanya sesaat, namun bisa melelehkan kabel, bahkan obeng baja yang bersentuhan (berupa satu titik lelehan kecil).

Suara yang keras, Karena sedemikian tinggi suhunya, maka terjadi pemuaian udara secara mendadak, dan molekul udara “pecah”. Ini menimbulkan ledakan, tetapi karena kecil sekali, suaranya bergeneretak tajam.

Dua hal ini yang bisa dipakai sebagai penanda adanya hubungan singkat.

Kalau misalnya suara gemeretak letupan udara tidak ada dan cahanya kilau putih juga tidak ada, lalu apa penyebab kebakaran?

  1. Kabel yang kurang besar, kabel yang kurang besar akan menimbulkan panas. Hal ini dengan mudah bisa di cek. Pakailah perangkat listrik yang butuh daya besar, misalnya setrika, alat masak, hair spray, kulkas, ac. Bahkan lampu 60 watt saja bisa menyebabkan kabel panas jika kemampuan kabel terlampaui. Untuk mengujinya, pasanglah perangkat anda dan nyalakan sekitar 10 detik sampai 30 detik, dan sentuhlah kabel penghubungnya (kabel daya). Jika kabel hangat, itu merupakan tanda bahwa kabel tak sesuai. Kalau takut menyentuh kabelnya, periksalah apakah kabel menjadi lemas? atau lebih lunak, seperti kabel yang kena panas. Jika benar, berarti kabel terlalu kecil. Tetapi kabel menjadi lunak itu pertanda sudah terlambat, karena bisa jadi posisi kawat di dalam kabel sudah bergeser (ke pinggir, jauh lebih mudah terjadi hubung singkat).
  2. Colokan/penusuk/stop kontak.
    Setelah kabel diperiksa, dekati stop kontak yang sedang tertancap. Jika ada suara bergemeretak, itu berarti kontak tidak bagus. Dan bagian inilah yang paling berbahaya. Gemeretak ini juga disebabkan karena bunga api listrik yang disebabkan kontak yang tidak sempurna (putus sambung dalam jarak sangat dekat). Jika perlu dekatkan telinga anda untuk memastikannya. Hati-hati jangan sampai tersengat listrik. Jika dilihat, pada hubungan yang bergemeretak ini akan terlihat bunga api yang sanga kecil. Umumnya akibat dari keadaan ini tidak segera, tetapi berangsur-angsur, bisa seminggu, sebulan, setahun bergantung pada besar kecilnya gemeretak yang terjadi. Maka bisa dibayangkan, misalnya stop kotak ini menempel atau dipaku pada kayu, maka kayu itu menjadi sangat kering dan sangat mudah terbakar.
  3. Mutu kabel
    Kabel yang baik seharusnya memiliki beberapa lapis isolator. Saya kurang tahu susunan tepatnya, tetapi seharusnya tidak terbuat dari plastik saja, apalagi plastik yang jika terbakar mengeluarkan lidah api. Jika kabel terbakar SEHARUSNYA menjadi arang, bukan mengeluarkan kobaran api. Jaman dahulu kabel biasa yang dipakai di rumah, selalu dilapisi dengan kain yang menjadi arang jika terbakar. Sayangnya sekarang tak pernah bisa ditemui.
  4. Mutu badan stop kontak
    Badan stop kontak, bagian female dan male-nya (perempuan dan laki) seharusnya juga dibuat dari bahan yang tidak mengeluarkan lidah api jika terbakar, tetapi harus menjadi arang. Dan semestinya tidak dibuat dari plastik (meski yang keras sekalipun), tetapi dari ebonit. Namun perangkat listrik dari ebonitpun sekarang sangat sulit dijumpai.
  5. Sambungan-sambungan kabel harus erat benar, baik yang derdaya tinggi maupun yang berdaya rendah. Karena sambungan yang kendor akan menimbulkan bunga api listrik, yang sedikit demi sedikit bisa membakar peralatan kita.

  6. Lakukan prosedur-prosedur umum untuk memperlakukan peralatan listrik, misalnya jangan mencabut stop kontak dengan menarik kabelnya, jangan membebani stop kontak dengan sambungan yang terlalu banyak, jangan membebani stop kontak dengan beban terlalu besar, jangan menggantungkan apa-apa pada kabel listrik yang beraliran, jangan memposisikan ujung colokan sehingga kabelnya terlipat atau berbelok patah (biasanya karena perangkat diletakkan rapat ke dinding), jangan mempertukarkan colokan besar dengan colokan kecil.

 

Entahlah, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Badan Perlindungan Konsumen yang seharusnya menentukan jenis dan kualitas yang memenuhi standar yang boleh beredar di masyarakat sehingga tidak merugikan masyarakat dan negara kita.

Semoga para pembaca ada yang mau menyampaikan kepada yang berwenang.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun