Ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui, saat terjadi hubung singkat PASTI terjadi dua hal:
Saat terjadi hubung singkat muncul cahaya yang terjadi dari bunga api listrik yang sangat terang dan menimbulkan panas yang sangat tinggi (ribuan drajat celsius). Meski terjadi hanya sesaat, namun bisa melelehkan kabel, bahkan obeng baja yang bersentuhan (berupa satu titik lelehan kecil).
Suara yang keras, Karena sedemikian tinggi suhunya, maka terjadi pemuaian udara secara mendadak, dan molekul udara “pecah”. Ini menimbulkan ledakan, tetapi karena kecil sekali, suaranya bergeneretak tajam.
Dua hal ini yang bisa dipakai sebagai penanda adanya hubungan singkat.
Kalau misalnya suara gemeretak letupan udara tidak ada dan cahanya kilau putih juga tidak ada, lalu apa penyebab kebakaran?
- Kabel yang kurang besar, kabel yang kurang besar akan menimbulkan panas. Hal ini dengan mudah bisa di cek. Pakailah perangkat listrik yang butuh daya besar, misalnya setrika, alat masak, hair spray, kulkas, ac. Bahkan lampu 60 watt saja bisa menyebabkan kabel panas jika kemampuan kabel terlampaui. Untuk mengujinya, pasanglah perangkat anda dan nyalakan sekitar 10 detik sampai 30 detik, dan sentuhlah kabel penghubungnya (kabel daya). Jika kabel hangat, itu merupakan tanda bahwa kabel tak sesuai. Kalau takut menyentuh kabelnya, periksalah apakah kabel menjadi lemas? atau lebih lunak, seperti kabel yang kena panas. Jika benar, berarti kabel terlalu kecil. Tetapi kabel menjadi lunak itu pertanda sudah terlambat, karena bisa jadi posisi kawat di dalam kabel sudah bergeser (ke pinggir, jauh lebih mudah terjadi hubung singkat).
- Colokan/penusuk/stop kontak.
Setelah kabel diperiksa, dekati stop kontak yang sedang tertancap. Jika ada suara bergemeretak, itu berarti kontak tidak bagus. Dan bagian inilah yang paling berbahaya. Gemeretak ini juga disebabkan karena bunga api listrik yang disebabkan kontak yang tidak sempurna (putus sambung dalam jarak sangat dekat). Jika perlu dekatkan telinga anda untuk memastikannya. Hati-hati jangan sampai tersengat listrik. Jika dilihat, pada hubungan yang bergemeretak ini akan terlihat bunga api yang sanga kecil. Umumnya akibat dari keadaan ini tidak segera, tetapi berangsur-angsur, bisa seminggu, sebulan, setahun bergantung pada besar kecilnya gemeretak yang terjadi. Maka bisa dibayangkan, misalnya stop kotak ini menempel atau dipaku pada kayu, maka kayu itu menjadi sangat kering dan sangat mudah terbakar. - Mutu kabel
Kabel yang baik seharusnya memiliki beberapa lapis isolator. Saya kurang tahu susunan tepatnya, tetapi seharusnya tidak terbuat dari plastik saja, apalagi plastik yang jika terbakar mengeluarkan lidah api. Jika kabel terbakar SEHARUSNYA menjadi arang, bukan mengeluarkan kobaran api. Jaman dahulu kabel biasa yang dipakai di rumah, selalu dilapisi dengan kain yang menjadi arang jika terbakar. Sayangnya sekarang tak pernah bisa ditemui. - Mutu badan stop kontak
Badan stop kontak, bagian female dan male-nya (perempuan dan laki) seharusnya juga dibuat dari bahan yang tidak mengeluarkan lidah api jika terbakar, tetapi harus menjadi arang. Dan semestinya tidak dibuat dari plastik (meski yang keras sekalipun), tetapi dari ebonit. Namun perangkat listrik dari ebonitpun sekarang sangat sulit dijumpai. - Sambungan-sambungan kabel harus erat benar, baik yang derdaya tinggi maupun yang berdaya rendah. Karena sambungan yang kendor akan menimbulkan bunga api listrik, yang sedikit demi sedikit bisa membakar peralatan kita.
- Lakukan prosedur-prosedur umum untuk memperlakukan peralatan listrik, misalnya jangan mencabut stop kontak dengan menarik kabelnya, jangan membebani stop kontak dengan sambungan yang terlalu banyak, jangan membebani stop kontak dengan beban terlalu besar, jangan menggantungkan apa-apa pada kabel listrik yang beraliran, jangan memposisikan ujung colokan sehingga kabelnya terlipat atau berbelok patah (biasanya karena perangkat diletakkan rapat ke dinding), jangan mempertukarkan colokan besar dengan colokan kecil.
Semoga para pembaca ada yang mau menyampaikan kepada yang berwenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H