Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang di Profil Saya

Minat dengan karya tulis seperi Puisi, Cerpen, dan karya fiksi lain

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kyai Setan Kober Babad Sokaraja

31 Januari 2021   18:02 Diperbarui: 31 Januari 2021   18:19 5355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

" Nyong kiye Raden Kaligenteng putra Adhipati Purbalingga Kertabangsa!"

"Oooo .. pantas .. pantas ..anak pejabat yang demanja, jadi begini kelakuannya?"

"Kendhalgrowong ... serahkan keris Kyai Setan Kober pada keturanannya  leluhur Kadhemangan Sokaraja. Saya ini,  keponakannya Dhemang Sokaraja  Jebugkusu-

ma.  Jadi masih punya hak memiliki  keris  Kyai Setan Kober"

            Teman-teman, seperti itu Raden  Kaligenteng pecaca-pecucu, petantang-petenteng tidak punya sopan santun, gemagusan di pelataran  padhepokan. Tak berapa lama kemudian  Kyai Kendhalgrowong ikut menemui  Kaligenteng,

" Sareh . sareh Ki Sanak. Keris pusaka Kyai Setan Kober memang saya yang merawat. Tapi ya itu setelah jamasan   Muludan,  semua  tosan aji  sudah saya serahkan ke   Dhemang Jebugkusuma termasuk keris Kyai Setan Kober"

"Nyong tidak  percaya. Rika mau membohongi, ya. Rika goroh, ya. Ooo.. katanya orang  tuwa, kyai, tapi suka membohongi, ya. Awas sida tek kemplang modar rika.  Ayo, serahna kerise kuwe !"

            Teman-teman, Kaligenteng tidak bisa ditolak keinginannya. Dibujuk pelan-pelan tidak mau, malah ngamuk. Di Padhepokan Kendhalgrowong akhirnya terjadi  gegeran diobrak-abrik oleh  Kaligenteng. Para cantrik lalu melapor ke  Dhemang Jebugksuma.  Dhemang Jebugkusuma setelah dilapori cepat-cepat ke  padhepokan mau membujuk keponakannya. Tapi,  dasar Kaligengenteng bocah  bandel, kurang ajar dengan orang  tua, pamannya sendiri malah ditantang berkelahi. Nah, terjadilah  perang tandhing ramai sekali antara  keponakan dengan   paman.

            Teman-teman, eeeee .... tahunya  Raden Kaligenteng itu bukan tandingannya Dhemang Jebugkusuma. Kaligenteng keteter, lalu lari nyebur kali. Dhemang   Jebugkusuma pun mengikuti nyebur kali mengejar  Kaligenteng. Tapi, tidak ketemu malah Dhemang Jebugkusuma menemukan ikan  pelus. Makanya kali itu diberi nama  Kali Pelus

           Dhemang Jebugkusuma terus berupaya mencari Raden Kaligenteng.  Dhemang Jebugkusuma gregetan kepengin ngajar keponakennya agar punya sopan santun. Dhemang Jebugkusuma lalu bersemadi mencari  wangsit agar bisa menangkap  Kaligenteng.

Nah, ketika Dhemang Jebugkusuma semadi ia didatangi oleh seorang pe-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun