Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang di Profil Saya

Minat dengan karya tulis seperi Puisi, Cerpen, dan karya fiksi lain

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menerbitkan Buku Cara "Indie Njiplek" Bagaimanakah Itu?

20 Januari 2021   18:49 Diperbarui: 20 Januari 2021   19:08 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang kalau menerbitkan buku kumpulan puisi perorangan agak berat minimal 40 puisi dan biaya cetak ditanggung sendiri. Lalu? Ya, terbitkan dengan cara indie njiplek. Menerbitkan buku cara "indie njiplek"? Kepriwen si, kuwe? 

Begini penjelasannya dan ini sudah saya lakukan sampai ada 12 buku terbit secara "indie njiplek". Tulisan-tulisan opini saya yang diunggah di Kompasiana telah diterbitkan secara "indie njiplek" jadi dua buku dan opini saya yang dimuat di koran jadi satu buku.  

"Indie njiplek" adalah istilah yang saya buat untuk mendokumentasikan kumpulan tulisan saya yang sudah saya publikasikan di media cetak atau media online atau yang tersimpan di folder laptop. Dari pada mlarah-mlarah ora genah maka saya dokumentasikan dalam bentuk buku. Tidak diterbitkan oleh penerbit dan tidak ber-ISBN buku terbitan saya itu. Semua dikerjakan mandiri. Ya ngetik, nyeting, nata letak, koreksi, ngedit dan buat sampul dikerjakan sendiri. Borongan decekel dhewek.

Sampul buku saya cetak di percetakan banner, badrop atau spanduk yang kini njeprah. Jumlahnya sesuai kebutuhan. Isinya saya setting lalu difoto kopi. Jadi, sampul buku dicetak fullcolour dalemannya foto kopi. Bisa 5 buku, 10 buku dan diedarkan sendiri melalui medsos atau ider keliling ke para teman. Buku habis dan masih ada yang pesan, cetak lagi. Begitulah cara saya menerbitkan buku secara "indie njiplek" dan begja ada tiga buku "indie njiplek" saya ditawar penerbit untuk diterbitkan dan jadi ber-ISBN.

Naaah ... teman-teman penulis yang berhobi menulis dan tulisannya mangkrak tersimpan di laptop atau njeprah di medsos dan berat diongkos untuk dicetak penerbit ber-ISBN, dokumentasikan saja dalam terbitan cara"indi njiplek" itu. Selamat mencoba!

dokpri
dokpri
 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun