Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang di Profil Saya

Minat dengan karya tulis seperi Puisi, Cerpen, dan karya fiksi lain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Stand Up Comedy Ngapak, Jejak Pelawak Bahasa Ngapak (2)

26 Februari 2018   16:25 Diperbarui: 26 Februari 2018   16:41 1861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awalnya musik digunakan untuk memperpanjang durasi lawakan, namun dalam perkembangannya musiknya pun bermuatan humor, jadi paduan lawak dan musik humor. Salah satu albumnya, Tembang Guyon Banyumasan lagu-lagunya antara lain Wil Gentawil Gek, Badha Wawawa, Koplak Bis Purwokerto dll.

Sopsan yang artinya sopan santun dan  sok pandai sudah pentas di wilayah Banyumas Raya, Yogya, Solo, Semarang sampai Jakarta. Memang belum sampai menasional karena tidak  ditopang dengan film, kerap muncul di TV atau sinetron tidak seperti pelawak bahasa  ngapak yang lebih dulu ngorbit.

Stand Up Comedy

Nglawak kekinian atau  "zaman now" ya stand up comedy. Istilah pelawak kemudian diganti dengan komedian. Apakah komedian kekinian menggunakan bahasa Ngapak, mari kita simak.

Adalah Wira, lengkapnya Wira Setianegara lahir di Batang besar di Banjarnegara dan pernah kuliah di jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto, telah bergabung di Stand Up Indo Purwokerto sejak tahun 2013. Wira pertama kali muncul sebagai salah satu finalis Street ComedyIV pada tahun 2014 yang diadakan komunitas Stand Up Comedy Indo se-Indonesia di Senayan Jakarta. Setahun kemudian, Wira bersama teman-teman komunitasnya mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ke-5 (SUCI 5) di Yogyakarta.

Pelawak ini, eh, komika satu ini dikenal sebagai kontestan yang puitis dan penyair handal. Hal ini dikarenakan Wira selalu melontarkan bait-bait sajak yang menyiratkan rayuan gombal yang menyentuh dan hal-hal kecil yang mengocok perut. Tidak hanya tertawa, para penonton juga sering dibuatnya baper. Pelawak ini, eh .. komedian ini memiliki ciri khas dalam penampilannya. Kumis dengan ujung diplintir seperti kumis kompeni Belanda yang  sanggup mencuri perhatian publik.

Wira sang penyair komika asal  Tlatah Penginyongan Banjarnegara ini,  saat tampil mengekspresikan kultur ngapak. Basa Ngapak suka ndeplak dan coagserta semblothongantentu saja audiens pasti ngakak. Walau yunior, jejak nglawak ngapaknya cukup lumayan, antara lain tampil di Super (Kompas TV) Combreak (Kompas TV) sebagai News Anchor bersama Dicky Difie dan Komedi Sahur 2017 (Trans TV) sebagai pengisi acara tetap ersama Zarry Hendrik.

Demikianlah jejak-jejak pelawak bahasa Ngapak, bahasa ibu bahasa daerah Tlatah Penginyongan yang merambah dunia hiburan. Dari panggung wayang orang, kethoprak, pagelaran wayang kulit, panggung hajatan dan tanggapan, televisi serta film. 

Dari istilah pelawak diganti komedian serta komika-komikus, bahasa Ngapak bikin banyak orang ngakak. Semoga jejak-jejak nglawak para leluhur dan para senior menginspirasi para yunior yang untuk  tampil di jagad hiburan dari tingkat lokal, regional dan nasional. Amin, ya robalallamin ....

*) Diolah dari berbagai sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun