Mohon tunggu...
Saepul Permana Hidayat
Saepul Permana Hidayat Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang hobi menulis. Menjelajah membaca buku serta memotret.

saya saepul permana, saya berasal dari Bandung Jawa Barat Indonesia. Saya senang akan menulis, membaca buku, membaca pemberitaan. Serta memotret

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Ngabuburit! Mengunjungi Stasiun Ciparay

25 Maret 2024   22:45 Diperbarui: 26 Maret 2024   00:58 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Ciparay yang sekarang menjadi rumah warga ( foto : saepul permana )

Dalam catatan serta cerita salah seorang warga yang dulunya sempat bekerja di stasiun Ciparay, stasiun Ciparay memiliki 4 jalur, serta jalur akses menuju ke arah turntable ( meja putar ) lokomotif. Namun turntable tersebut sudah tidak terlihat lagi karena sudah di bangun rumah.

Ada informasi dari salah seorang teman yang merupakan Railfans Daop 2 Bandung, mengatakan tahun 2002 turntable dari stasiun Ciparay sempat terlihat sebelum akhirnya di hancurkan. Di bagian barat stasiun tampak terlihat bekas WC kecil dari stasiun Ciparay. WC dari stasiun Ciparay masih di gunakan sampai sekarang sebagai sarana MCK bagi warga sekitar.

Ketiga saya mengambil gambar serta menyusuri dari stasiun Ciparay, salah satu pemilik rumah yang dulunya bekas stasiun Ciparay bertanya akan tujuan saya. " Lagi apa kang ? " Tanya pemilik rumah " lagi lihat bekas stasiun Bu " jawab saya beliau menjelaskan tentang awal mula stasiun yang dulunya merupakan kantor RW yang sekarang berganti menjadi rumah pribadi. Untuk kantor RW Ciparay sekarang sudah berpindah. Sekarang menjadi rumah pribadi. 

Keuntungan bukan hanya di sini saja salah seorang warga yang sudah sepuh menjelaskan, di stasiun Ciparay Ciparay ini dulunya ada 4 jalur, ada tandon air, dan gerbong yang masih tertinggal. Sedikit mengejutkan, namun untuk saat ini semua sudah tidak ada karena pembongkaran seta penjualan karena waktu itu semua sudah di jual di tukang loak. 

Kesimpulan

Kesimpulan dari artikel yang saya tuliskan adalah pada tahun 1923 - 1942. Jalur Dayeuhkolot Majalaya. Merupakan sarana yang cukup penting bagi moda transportasi pada masanya. Selain penumpang kereta api yang beroperasi di jalur Dayeuhkolot Ciparay, sempat di gunakan selain penumpang tapi untuk komoditi berupa hasil tani yang di jual di pasar sekitar stasiun Ciparay, Belanda pada masa itu membangun stasiun kereta api, selalu tepat di area pasar, namun untuk sekarang persaingan yang ketat dengan moda transportasi lain baik berupa bus, angkot, serta kendaraan pribadi. Mungkin jaman Belanda masih belum ada transportasi pribadi karena dulu mungkin Belanda memikirkan apa yang akan terjadi yang akan datang, baik berupa polusi dan sebagainya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun