Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Megalopolis", Pertarungan Realisme dan Idealisme di Masa Depan

2 Desember 2024   16:39 Diperbarui: 2 Desember 2024   16:43 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Megalopolis (dok. Imax)


Francis Ford Coppola kembali! Sutradara legendaris yang membawa film The Godfather kini hadir dengan karya yang ia garap selama dua dekade terakhir: Megalopolis. Film ini menjadi sorotan banyak pecinta film, bukan hanya karena nama besar Coppola, tetapi juga karena skala dan tema ambisius yang diusungnya. Menggabungkan drama, filosofi, dan visual futuristik, Megalopolis menawarkan pengalaman sinematik yang unik. Namun, apakah film ini berhasil menyentuh hati dan pikiran penonton.

Poster Megalopolis (dok. Imax)
Poster Megalopolis (dok. Imax)


Membangun Utopia atau Menghadapi Realita? 

Cerita Megalopolis berpusat pada konflik besar antara dua tokoh utama, Adam (Oscar Isaac), seorang arsitek visioner, dan Roger (Forest Whitaker), seorang politisi kawakan. Adam bermimpi menciptakan kota utopia modern setelah bencana besar menghancurkan sebagian besar kota tersebut. Namun, Roger lebih memilih pendekatan pragmatis yang mempertahankan cara-cara lama. Konflik ini membawa penonton ke dalam debat mendalam tentang bagaimana manusia seharusnya membangun masa depan: apakah dengan mimpi besar atau langkah realistis?

Tokoh Sophia (Zendaya), seorang jurnalis muda, menjadi kunci dalam menavigasi cerita ini. Melalui sudut pandangnya, penonton diajak memahami dinamika antara idealisme Adam dan realisme Roger, sekaligus melihat dampak keputusan besar ini pada masyarakat kota.

Visual yang Memukau

Sejak adegan pertama, Megalopolis langsung memanjakan mata. Kota yang hancur di awal film ditampilkan dengan detail menakjubkan, sementara visi Adam tentang kota masa depan terlihat seperti lukisan yang hidup. Arsitektur futuristik berpadu dengan elemen alam, menciptakan visual yang tidak hanya cantik tetapi juga menggugah pikiran.

Teknologi CGI digunakan dengan sangat hati-hati, memberikan kesan realistis tanpa terasa berlebihan. Tata cahaya dan komposisi warna juga digunakan untuk memperkuat suasana emosional di setiap adegan. Misalnya, nuansa abu-abu suram menggambarkan ketidakpastian masa depan kota, sedangkan warna-warna cerah muncul saat harapan mulai tumbuh.

Namun, di balik semua kecantikan itu, Coppola juga menunjukkan sisi gelap pembangunan kota modern: ketimpangan sosial, polusi, dan dampak pembangunan terhadap manusia biasa. Semua ini disampaikan tanpa terlalu "menggurui", membuat penonton berpikir tanpa merasa didikte.

Aksi Aktor yang Menggugah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun