Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Laut Tengah: Sebuah Kisah Cinta yang Dipenuhi keputusan Sulit dan Dilema Poligami

10 Oktober 2024   21:58 Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:01 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski demikian, narasi Laut Tengah terkadang terasa kurang mendalam. Penggunaan trope lama seperti poligami sebagai solusi utama bagi karakter utamanya terkesan dipaksakan dan mungkin tidak relevan bagi penonton yang mengharapkan jalan cerita yang lebih realistis. Konflik batin yang dihadirkan memang mampu menggugah emosi, tetapi tidak sepenuhnya membawa penonton tenggelam dalam kedalaman cerita.

Pada akhirnya, Laut Tengah adalah film yang menarik untuk ditonton, terutama bagi mereka yang menyukai drama percintaan dengan sentuhan budaya yang berbeda. Meski tidak sempurna, film ini tetap menawarkan pengalaman menonton yang penuh emosi dan perenungan tentang makna cinta, pengorbanan, dan keputusan hidup. Bagi sebagian penonton, tema poligami mungkin menjadi hal yang sulit diterima, tetapi bagi yang lain, film ini bisa menjadi refleksi tentang bagaimana impian dan kenyataan terkadang saling berbenturan dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun