Berdasarkan pada pertanyaan-pertanyaan pada alur Ambil Pelajaran, terdapat langkah/tindakan yang diambil oleh guru dengan kegiatan tanya jawab kepada murid tentang kriteria kelas yang nyaman dan menyenangkan, penginventarisasian kelas yang sudah baik dan menyenangkan. Di sini juga terdapat sebuah penyelesaian masalah dari guru dengan pemanfaatan asset kelas untuk memberikan ruang nyaman dan menyenangkan di kelas.
Langkah berikutnya dari alur/tahap BAGJA yaitu Gali mimpi. Pada tahap ini ada beberapa pertanyaan dari guru yaitu (1) "Bagaimana bayangan seperti ap akelas yang nyaman dan menyenangkan?", (2) "Kelas seperti apa yang kalian impikan?", dan (3) "Gambarkan kelas yang nyaman dan menyenangkan yang dapat menjadi penyemangat belajar?". Pertanyaan-pertanyaan tersebut semakin membuat murid bersemangat menuangkannya dengan metode diferensiasi yang disukai murid.
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, akhirnya diambil beberapa tindakan guru yaitu memulai dengan metode KSE dengan memejamkan mata, lalu siswa mulai membayangkan kelas apa yang nyaman dan menyenangkan supaya bisa menjadi Penyemangat Belajar. Tindakan berikutnya yaitu dengan adanya diskusi kelompok untuk penggambaran lingkungan kelas yang nyaman, menyenangkan dan bisa menjadi pemicu untuk semangat dalam belajar sesuai dengan yang telah diimpikan oleh murid. Tak lupa pula dengan adanya kegiatan presentasi kelas impian oleh murid. Hal tersebut pun dicatat oleh guru.
Langkah yang berikutnya yaitu Jabarkan rencana. Pada tahapan ini terdapat pertanyaan dari guru ke murid yaitu "Apa yang harus kita lakukan untuk kelas impian kita?", "Apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan kelas impian?". Setelah terdapat beberapa pertanyaan akhirnya terdapat tindakan/kegiatan di kelas dengan adanya kegiatan diskusi dan kolaborasi dengan murid dalam penginventarisasian usulan dari siswa tentang kelas impian mereka.
Langkah terakhir dari alur BAGJA yaitu Atur eksekusi. Pada langkah ini ada pertanyaan yang dimunculkan oleh Guru yaitu "Kapan Waktu yang tepat dalam mewujudkan kelas impian?". Guru juga memastikan kembali kepada kesiapan siswa dalam mewujudkan kelas impian tersebut. Dengan adanya pertanyaan, tindakan/kegiatan yang diambil oleh guru yaitu dengan eksekusi tindakan melalui pembentukan kelompok dengan terdapatnya empat kelompok kerja dengan tugas-tugas yang diberikan/ditetapkan. Pemberian semangat dan motivasi juga tak luput diberikan ke murid oleh guru tersebut. Kata motivasi yang diberikan yaitu "Kita pasti Bisa". Pembagian Kelompok murid yaitu terdiri dari membersihkan kelas, membuat hiasan dinding, menyusun kursi dan meja, hingga menyusu buku pada pojok kelas. Tak lupa eksekusi dilakukan dengan kelompok tersebut yang sudah diatur. Setelah melakukan kegiatan, Guru pun dengan semangat memberikan apresiasi kepada murid atas pekerjaan yang telah dibuat oleh murid dalam membuat ruang kelas menjadi nyaman dan menyenangkan.
Setelah melihat pelaksanaan pemberdayaan ASSET dengan menggunakan alur BAGJA di atas, ada beberapa peran kepemimpinan yang dilakukan oleh guru yaitu adanya sebuah mindset dan pendekatan berbasis kekuatan. Guru mewujudkan hal tersebut dengan adanya fokus dirinya melihat kepada asset dan kekuatan yang terdapat pada kelas yang diampunya. Selain asset yang dilihat, Guru juga membayangkan serta melihat sebuah masa depan terkait kondisi kelas. Guru juga turut berpikir dan menganalisa tentang kesuksesan yang pernah diraih serta kekuatan yang dimiliki agar tercapai kesuksesan tersebut. Bukan hanya membayangkan dan memikirkan, namun guru juga mampu mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya yang ada. Terlihat jelas bahwa dalam video tersebut guru juga mampu membuat rencana berdasarkan visi dan sumber daya yang ada dan mampu membuat rencana berdasarkan visi dan kekuatan yang dimiliki. Hal menarik lainnya yaitu pada kemampuan guru dalam mewujudkan dan melaksanakan aksi nyata dengan membuat kelas menjadi nyaman dan menyenangkan serti yang sudah diprogramkan pada alur BAGJA.
Kemampuan Guru dalam mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan tentu saja diawali dari adanya modal utama yang dimanfaatkan. Adapun modal utama guru tersebut yaitu pada modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, dan modal finansial.
Pada modal manusia guru tersebut menunjukkan pada kemampuannya dalam keberpihakan kepada murid dengan adanya kolaborasi dengan murid yang mandiri dan kreatif dalam mewujudkannya. Modal sosial terlihat dengan adanya hubungan sosial dan semangat dari rekan sejawat sehingga mampu pembuatan program yang bagus. Modal fisik terlihat dengan adanya ruang kelas yang tersedia dengan kondisi baik untuk bisa dihias menjadi ruang kelas yang nyaman dan menyenangkan. Modal lingkungan/alam dengan adanya pemberdayaan bahan-bahan yang dari alam untuk menghias kelas. Modal finansial juga terlihat dari adanya dukungan guru, sekolah dan orang tua dalam menyediakan peralatan dan bahan yang digunakan untuk menghias kelas agar terbentuk kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk kegiatan pembelajaran di SD Negeri Cipanas Kota Serang Provinsi Banten
Terima kasih, salam Guru Penggerak,
CGP Angkatan 6 Kota Depok
B15 Saepullah