Perdebatan pun mulai bermunculan semakin sengit dengan ayahnya. Namun, pamannya Amos menengahinya dengan mengajak Amos Bardi pada sebuah kafe. Di kafe tersebut, ternyata merupakan sebuah ajang menunjukkan kebolehan bernyanyi.
Amos Bardi dengan dorongan dari pamannya akhirnya bernyanyi dengan panggilan dari MC untuk menyanyikan lagu Neapolitan. Namun, dengan menghormati pamannya, Amos Bardi yang memiliki keteguhan hati menyanyikan lagu O Sole Mio yang lebih sulit dibanding Neapolitan.
Pilihan lagu dari Amos Bardi ini pula yang membawanya menjadi seorang finalis bernanyi di Tuscany. Dengan keteguhan hati dan kekuatan bernyanyinya, Amos Bardi bernyanyi dengan sempurna dan mendapat sebuah anugerah.
Kegemilangan Amos Bardi semakin menjadi untuk menjadi seorang penyanyi. Namun, sebuah kecelakaan lagi-lagi menimpa dirinya dengan kehilangan sebuah suara uniknya. Amos Bardi merasakan kesedihan tak terhingga.
Oleh sebab itu, Amos Bardi ingin agar dirinya bisa berprofesi lain seperti seorang pengacara, seperti yang diinginkan oleh ayahnya.
Film yang diambil dari kisah nyata seorang Andrea Bocelli ini memantik sebuah ketegangan untuk meraih sebuah cita-cita tentunya. Film ini diawali oleh sebuah novel berjudul sama yang ditulis oleh Andrea Boceli pada tahun 1999.
Film ini semakin menarik dengan memperlihatkan keteguhan hati dari Amos Bardi yang merupakan Andrea Bocelli itu sendiri.
Ada sebuah keunikan yang kualami dari film ini dimana saat keteguhan Amos Bardi untuk menjadi seorang pengacara begitu hancur.
Orang tua Amos Bardi lah yang selalu mengetahui kelemahan anaknya dengan mengirimkan seorang guru privat yang bisa mengantarkan Amos Bardi hingga lulus SMA, bahkan hingga lulus sekolah yurisprudensi.
Kehidupan Amos Bardi setelah lulus dari sekolah yurisprudensi akhirnya bekerja seharian di pengadilan. Sedangkan, pada malam hari Amos Bardi bernyanyi di kafe. Amos Bardi menjadi nakal, dengan meminum alkohol, dan telat tidur, bahkan telat bangun. Kondisi suara Amos Bardi semakin rusak dengan sifat buruknya tersebut.