Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Humor Romantisme Kekeluargaan Murad dan Pipit di "Preman Pensiun The Movie"

19 Januari 2019   09:25 Diperbarui: 23 Januari 2019   17:20 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Preman Pensiun the Movie (dok. MNCP)

Udah tahu donk kalau Preman Pensiun versi layar lebar sudah mulai tayang sejak 17 Januari 2019. Film ini merupakan sebuah versi terbaru setelah versi sinetron sudah tidak tayang lagi. 

Meski saya belum pernah menonton versi sinetron, namun dalam versi layar lebar ini terlihat kelucuan yang membuat gelak tawa hadir saat pemutaran film berlangsung. Akhirnya saya pun mencoba menonton film drama komedi ini pada awal penayangan di Hollywood XXI, Jakarta sepulang kerja.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Film Preman Pensiun ini selalu mengundang gelak tawa sejak dari awal scene film bermula. Perlahan film mulai berjalan dengan dihadirkannya kisah kekeluargaan yang terjadi pada para anggota preman 9 Naga yang fenomenal. 

Preman ini ditinggalkan oleh pemimpinnya yaitu Kang Bahar karena meninggal dunia. Alm. Kang Bahar (Alm. Didi Petet) ditayangkan di sebuah lapanga luas di bawah jembatan. Persembahan ini mulai sudah tampak kelucuan dari kisah film ini.


Scene pun bermula dengan hadirnya Kang Mus sebagai pemimpin pengganti mendiang Alm. Kang Bahar. Alm. Kang Bahar berpesan kepada mereka selaku preman agar tetap menjadi keluarga bukan tentang atasan dan bawahan. 

Inilah sebuah pesan yang ingin ditampilkan tentang makna keluarga. Kalau sebuah hirarki tentang pimpinan maka yang terjadi adalah adanya anak buah dan mantan anak buah setelah penciun dari profesi preman. Namun, jika yang terjalin adalah sebuah kekeluargaan maka tidak ada istilahnya mantan keluarga.

Scene menarik dari film dengan latar di Kota Bandung ini ditayangkan dari hadirnya kekeluargaan yang tampak. Yang lebih menonjol kekeluargaan yang penuh gelak tawa yaitu antara Kang Murad dan Kang Pipit. Dimana ada kang Murad disitu pasti ada Kang Pipit, begituupun sebaliknya. 

Namun, di film ini tidak dijelaskan apakah baik Kang Murad maupun Kang Pipit sudah beristri dan beranak atau belum. Tidak berarti sebenarnya kisah istri dan anak antara kang Murad dan Kang Pipit karena scene demi scene mereka berdua selalu penuh gelak tawa.

Dok. MNCP
Dok. MNCP
Gelak tawa yang penuh romantisme kekeluargaan yaitu dimana setiap motor berhenti maka helm Kang Pipit selalu dilepaskan oleh Kang Murad. So sweet dan penuh kelucuan ini membuat gelak tawa bagi penonton bioskop. Panggilan tugas yang dibawa oleh Kang Ujang yang merupakan sebuah perantara tugas dari kang Mus selalu diamanahkan ke Kang Murad dan Pipit. 

Namun, nama Pipit ini selalu membuat Kang Mus marah karena namanya membuat bikin geli dan tawa seperti nama seorang wanita. Jika Kang Mus merupakan kepanjangan dari Muslihat. Nah, Pipit merupakan kepanjangan dari Fitrawan Fitra, disingkat menjadi Fifit sebenarnya. Tuh kan mirip nama cewek. Nah, udah mulai mengembang juga nih para pembaca tulisan ini. Hihi.

Dok. MNCP
Dok. MNCP
Lanjut lagi tentang sisi romantisme keluarga antara Kang Murad dan Kang Pipit yaitu mereka berdua tidak pernah menjadi terpisahkan. Kecuali Kang Pipit yang selalu tercantol dengan pesona seorang wanita dan kecantikannya. Disinilah Kang Murad selalu mencari Kang Pipit agar kesatuan makna keluarga terjalin pada mereka berdua. 

Saat sudah bertemu maka tidak segan-segan Kang Murad menarik tangan Kang Pipit agar bisa menjalankan tugas utama dari Kang Mus. Kelucuan saat Kang Pipit meninggalkan cewek yang digoda juga semakin membuat gelak tawa membuncah gak berhenti. 

Dengan gaya yang lugu dan penuh kelucuan yang nanggung tapi cukup membuat perut sakit karena nahan tawa ini menjadi Kang Pipit pembawa makna pesan dari film ini tentang arti sebuah tugas yang harus tertunaikan.


Ohya, saya pun teringat scene yang lebih lucu lagi nih, ketika kang Pipit tiba-tiba menghilang saat melaksanakan sebuah tugas untuk mengawasi anaknya Kang Mus agar pulang tidak terlalu larut. Kang Pipit ternyata menghilang di bawah sebuah menara memandang ke sebuah gedung. 

Kang Murad yang mengetahui gelagat Kang Pipit segera menemuinya. Ternyata, saat ditanyakan ke Kang Pipit tentang sesuatu yang dilihat oleh Kang Pipit, kang Pipit justru menjawab dengan nada yang membuat gelak tawa tak terhankan untuk keluar sejadi-jadinya. 

"Saya melihat ada perbedaan antara jam yang ada pada sisi di menara ini dengan sisi lainnya kok beda, begitupun dengan jam yang ada di tangan kita". Yah, seluruh penonton yang menonton pun keluar gelak tawanya. Meski nada agak aneh dan gak nyambung tapi itu menjadi hiburan menghilangkan penat setelah pulang kerja.


Film ini bisa diambil benang merahnya meski scene yang ditayangkan memberikan gambaran berbeda namun tetap mengusung tema kekeluargaan dan persahabatan yang tak mudah ditebak dari plot ceritanya. Dan ada satu lagi kisah kelucuan yang ingin kuungkap nih, kisah dimana terjadinya perkelahian antara mantan geng 9 Naga dengan geng lainnya. Jika ada Murad maka disitulah ada Pipit. 

"Kita kan satu paket" begitulah ungkapan Pipit yang tayang dari scene film. Benar terasa bermakna arti kekeluargaan. Yaitu harus saling melindungi keluarga yang lainnya karena tidak ada mantan keluarga. Adegan perkelahian dengan bahan candaan pun tayang pada scene Kang Murad dan Kang Pipit.


Cukup segitu aja deh, saya bercerita tentang kelucuan Kang Murad dan Kang Pipit. Untuk selebihnya silakan nonton aja sendiri. Dijamin bukan saja kisah kelucuan Kang Murad dan Kang Pipit, namun kelucuan Kang Mus dengan keluarganya yang pernah menjadi anak buahnya juga penuh kelucuan. 

Serta kisah antara kang Mus dan keluarga intinya yaitu istrinya (Ceu Esih), Emaknya , serta anak semata wayangnya yaitu Safira. Selama hampir dua jam film tayang kamu pasti akan tertawa hingga perut sakit deh seperti yang saya rasakan. Dan juga menikmati menjaga hubungan kekeluargaan dengan kegigihan berbalut kelucuan dari peran masing-masing tokohnya.

Sumber : mncpicture
Sumber : mncpicture

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun