Saat sudah bertemu maka tidak segan-segan Kang Murad menarik tangan Kang Pipit agar bisa menjalankan tugas utama dari Kang Mus. Kelucuan saat Kang Pipit meninggalkan cewek yang digoda juga semakin membuat gelak tawa membuncah gak berhenti.Â
Dengan gaya yang lugu dan penuh kelucuan yang nanggung tapi cukup membuat perut sakit karena nahan tawa ini menjadi Kang Pipit pembawa makna pesan dari film ini tentang arti sebuah tugas yang harus tertunaikan.
Ohya, saya pun teringat scene yang lebih lucu lagi nih, ketika kang Pipit tiba-tiba menghilang saat melaksanakan sebuah tugas untuk mengawasi anaknya Kang Mus agar pulang tidak terlalu larut. Kang Pipit ternyata menghilang di bawah sebuah menara memandang ke sebuah gedung.Â
Kang Murad yang mengetahui gelagat Kang Pipit segera menemuinya. Ternyata, saat ditanyakan ke Kang Pipit tentang sesuatu yang dilihat oleh Kang Pipit, kang Pipit justru menjawab dengan nada yang membuat gelak tawa tak terhankan untuk keluar sejadi-jadinya.Â
"Saya melihat ada perbedaan antara jam yang ada pada sisi di menara ini dengan sisi lainnya kok beda, begitupun dengan jam yang ada di tangan kita". Yah, seluruh penonton yang menonton pun keluar gelak tawanya. Meski nada agak aneh dan gak nyambung tapi itu menjadi hiburan menghilangkan penat setelah pulang kerja.
Film ini bisa diambil benang merahnya meski scene yang ditayangkan memberikan gambaran berbeda namun tetap mengusung tema kekeluargaan dan persahabatan yang tak mudah ditebak dari plot ceritanya. Dan ada satu lagi kisah kelucuan yang ingin kuungkap nih, kisah dimana terjadinya perkelahian antara mantan geng 9 Naga dengan geng lainnya. Jika ada Murad maka disitulah ada Pipit.Â
"Kita kan satu paket" begitulah ungkapan Pipit yang tayang dari scene film. Benar terasa bermakna arti kekeluargaan. Yaitu harus saling melindungi keluarga yang lainnya karena tidak ada mantan keluarga. Adegan perkelahian dengan bahan candaan pun tayang pada scene Kang Murad dan Kang Pipit.
Cukup segitu aja deh, saya bercerita tentang kelucuan Kang Murad dan Kang Pipit. Untuk selebihnya silakan nonton aja sendiri. Dijamin bukan saja kisah kelucuan Kang Murad dan Kang Pipit, namun kelucuan Kang Mus dengan keluarganya yang pernah menjadi anak buahnya juga penuh kelucuan.Â
Serta kisah antara kang Mus dan keluarga intinya yaitu istrinya (Ceu Esih), Emaknya , serta anak semata wayangnya yaitu Safira. Selama hampir dua jam film tayang kamu pasti akan tertawa hingga perut sakit deh seperti yang saya rasakan. Dan juga menikmati menjaga hubungan kekeluargaan dengan kegigihan berbalut kelucuan dari peran masing-masing tokohnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H