Jumat malam saya mencek email masuk dari komik yang isinya adalah undangan gala premiere Rafathar. Berlangsung Sabtu (5/8) di CGV Grand Indonesia, gala premiere dilangsungkan .
Berangkat juga hari Sabtu untuk menyaksikan gala premiere dengan nuansa karpet merah tergelar dan juga ada panggung istimewa. Bukan hanya itu, ternyata gala premiere juga dihadiri dan disaksikan oleh anak-anak dengan pakaian ciri khas Rafathar, jaket merah.
Rafathar berawal dari penitipan anak kepada selebritis muda yang belum dikaruniai anak. Rafathar dititipkan kepada Bondan yang berprofesi sebagai pengusaha muda di bidang kosmetik, sedangkan istri beliau yaitu Mila seorang aktris berkebangsaan Malaysia yang sengaja off dari kesibukan karirnya sebagai artis.
Film berlanjut dengan kisah sang penjahat ternama yang bernama Jonni Gold dan Popo Palupi. Mereka berdua berniat insaf setelah menuntaskan misi kejahatan mencuri perhiasan. Baik Jon maupun Popo ternyata masih diberikan tugas kembali oleh Viktor, bos mafia, untuk menculik Rafathar.
Film dengan adegan yang kian lucu dan menawan ini didukung dengan teknologi CGI (Computer Generated Imagery) dan Slow Motion yang pertama di Indonesia. Namun masih terasa kaku karena masih perdana di film Indonesia. Meski demikian, justru tawa renyah anak-anak saat menonton benar terasa dengan adegan perpaduan CGI dan slow motion di tiap scene.
Jon dan Popo awalnya menolak untuk menculik Rafathar, karena niat mereka untuk insaf. Namun, tekanan dari bos Viktor menciutkan Jon dan Popo untuk menjalankan misi menculik Rafathar. Jon dan Popo merasakan kesulitan disaat awal melihat keganjilan dari Rafathar, anak mutan.
Dengan keahlian mengendalikan besi dan supranatural, Rafathar pun bisa mencegah penculikan terhadap dirinya. Unik dan ide yang baru dalam film di Indonesia. Tapi itulah ciri khas dari film besutan Umbara Brother Film. Bisa disaksikan di film-film lainnya besutan PH ini selalu menampilkan keunikan dalam film.
Jon dan Popo dengan segala usaha pun berhasil menculik Rafathar. Karena kesulitan tersebut, Jon dan Poppi meminta kepada bos Viktor agar bayaran untuk tugas penculikan tersebut dinaikkan. Bos Viktor semakin geram dan melaporkan kepada Kolonel Damon. Diam-diam Kolonel Damon merahasiakan misi nya, hingga akhir film baru dapat diketahui misi utamanya.
Disaat penculikan tersebut, Jon dan Popo pun menjadi incaran dari detektif Julie. Incaran detektif Julie bukan hanya pada kasus penculikan tapi ada misi lain agar Jon dan Popo bisa tertangkap.
Selain itu, letnan Bagus Nyadi yang menangani kasus ini justru merasakan simpati kepada detektif Julie atas kasus tenarnya di Youtube. Kasus tenarnya detektif Julie berkaitan erat dengan Jon dan Popo.
Senyum dan gelak tawa yang mewarnai film ini justru menjadi ciri khas film selain kisah actionnya. Ciri inilah yang ingin disampaikan dalam film berdurasi 90 menit ini. "Senyum dan keceriaan Rafathar menjadi daya tarik agar anak-anak Indonesia bisa selalu tersenyum," ulas Jon dalam suatu scene.