Pluto bukanlah planet, penggalan kata dari seorang anak bernama Aqila yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Penggalan kata tersebut mendapat perdebatan di kelas dengan teman lainnya. Dari hal ini lah film ‘Iqro: Petualangan Meraih Bintang’ bermula. Sang pendidik di kelas tersebut akhirnya menugaskan sekelas untuk meneliti lebih jauh tentang proyek sains selama liburan sekolah.
Aqila pun berangkat ke Lembang untuk melanjutkan penelitian tentang alam semesta tersebut. Liburan dengan berwisata di lokasi observatorium Boscha. Liburan Aqila tersebut meminta bantuan dari kakeknya yaitu Opa Wibowo yang juga peneliti di Boscha untuk kebenaran dan kondisi alam semesta tersebut.
Opa Wibowo dibantu dengan sang istrinya akhirnya melancarkan sebuah misi lain untuk sang cucunya Aqila. Diawali dengan kondisi Aqila yang belum bisa baca Al-Quran, Opa Wibowo pun melancarkan sebuah misi agar Aqila bisa melancarkan baca Al-Quran terlebih dahulu baru diajak ke Boscha, tempat Opa Wibowo bekerja.
Petualangan untuk mendapat kebenaran tentang Pluto tersebut film ini beranjak. Diiringi dengan kekhasan dan nuansa persahabatan bagi sang anak.
Aqila pun berteman dengan sepupunya Ros yang menemaninya untuk belajar Iqro bersama dengan Kak Raudhah. Metode Iqro yang juga sudah metode lama dilakukan kembali membuka tabir untuk keefektifan metode belajar baca Al-Quran dengan metode Iqro.
Eits,, film ini bukan sekedar tentang baca Al-Quran nya loh... tapi tentang petualangan bagaimana Aqila bisa meneliti alam semesta.
Iqbal Al Fajri sang sutradara film ini juga melakukan riset dan berdiskusi dengan Riri Riza yang merupakan sutradara film Petualangan Sherina. “Riri Riza merupakan mentor dalam pembuatan film ini,” tutur Iqbal saat konferensi pers yang berlangsung kemarin, Minggu (22/1).
Iqbal juga melanjutkan bahwa film ini, secara ide dan penulisan dirinya turut terlibat. “Saya hanya ingin membuat film dengan feel yang saya inginkan,” lanjut Iqbal.
Senada dengan Iqbal tersebut, Cok Simbara sebagai pemeran Opa Wibowo juga tururt andil dalam mensukseskan film Iqro tersebut. “Saya menerima skrip langsung klop karena nuansa ide film anak-anaknya unik,” tutur Cok Simbara.
Opa Wibowo yang merupakan pekerja sebagai peneliti di Boscha menjadi miris karena adanya upaya orang yang hanya memikirkan keuntungan pribadi dengan meniadakan Boscha sebagai lambang ilmu pengetahuan. “Tahukah kalian bahwa dulu pernah ada upaya penjajah dalam meruntuhkan Boscha, tapi Tuhan menggagalkannya dengan tidak meledaknya alat peledak tersebut. Tapi kini kalian tak berdaya dengan upaya mempertahankan Boscha” ya begitulah kira-kira bait penggalan percakapan Opa Wibowo dengan pemberi dana untuk Boscha.
Lanjut kegigihan Aqila yang juga mendapatkan musuh seorang anak laki-laki yang piatu yaitu Faudzi. Kegigihan Aqila bertentangan dengan Faudzi kembali mengingatkan tentang Petualangan Sherina. Jika dalam Petualangan Sherina lebih kepada film tentang penculikan. Namun, dalam film ini leboh soft berbicara tentang dunia parenting yaitu bagaimana mengajarkan anak untuk rajin belajar dan membaca alam semesta dengan dirinya.
Menarik memang garis merah film ini yang dilandasi dengan sebuah kisah nyata tentang upaya ketidakberfungsinya Boscha karena adanya upaya perorangan untuk mendapatkan keuntungan tanpa melihat sekeliling. Inilah yang juga sebagai pesan dalam film ini bahwa selaku manusia untuk tidak merusak alam, sebagaimana yang terdapat dalam Al-Quran.
Kegigihan Aqila mempertahankan semangat untuk belajar inilah sebuah inspirasi yang terdapat dalam film ini. Pun kegigihan Opa Wibowo dalam mempertahankan Boscha yang menjadi pengantar dalam mengetahui ruang angkasa. Masih banyak lagi inspirasi lainnya yang terpadu menjadi petualangan unik yang softyang akan hadir di bioskop pada 26 Januari 2017 mendatang.
Film dengan kondisi kekanak-kanakan memang sudah jarang bisa dilihat pada dewasa ini. Ini juga yang menjadi keunikan dan tayangan istimewa untuk kebangkitan film Indonesia dalam genre anak-anak yang dipadu dengan ilmu pengetahuan dan religi.
=======
Judul Film: Iqro: Petualangan Meraih Bintang
Produksi: Salman Film Academy
Produser: Budiyati Abiyoga
Sutradara: Iqbal Al Fajri
Rilis: 26 januari 2017
Pemain:
Aisha Nurra Datau sebagai Aqila
Adhitya Putri sebagai Kak Raudhah
Mike Lucock sebagai Bang Codet
Cok Simbara sebagai Opa Wibowo
Neno Warisman sebagai Oma
Raihan Khan sebagai Faudzi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI