Membangun kebersamaan bersama keluarga selalu kuupayakan adanya. Meskipun aktivitas dunia kerja dan blogger yang menggunung, kuupayakan untuk selalu berada dalam keharmonisan keluarga terlebih saat makan bersama. Begitulah aktivitas yang terjalin antara aku, istri dan anak-anak. Ajang membangun kebersamaan biasanya dimulai selepas shalat maghrib. Didahului dengan sang kakak ‘Zaza’ yang belajar pelajaran di sekolah dan belajar mengaji bersamaku hingga sang adik ‘fathir’ juga turut ikut belajar mengaji. Setelah aktivitas belajar selesai kami melakukan makan bersama. Saat makan bersama inilah momentum berbagi cerita, hingga menumpahkan segala unek-unek yang terjadi dalam keluarga, bisa di dalam rumah seteah maghrib atau di luar rumah yang biasanya dilakukan sekali dalam 1 atau 2 bulan.
Seminggu sebelum pelaksanaan event tersebut Zaza sedang dalam kondisi demam, bahkan saat subuh sebelum berangkat kondisi tubuhnya masih panas. Namun, karena aku yang kadung sudah berjanj sebelumnya untuk mengajak serta dirinya, akhirnya zaza memulai pembicaraan kepadaku.
Zaza : Abi mau pergi pakai baju apa?
Aku : Ini Abi sudah pakai baju untuk berangkat.
Zaza : Aku ganti baju ah, aku kan mau ikut acara Abi.
Kontan saja, aku dan istri bingung. Namun, karena kondisi semangatnya tersebut, aku dan istri berharap zaza baik-baik saja dalam ikut acara event nangkring kompasiana tersebut.
Sampa di lokasi acara yang telat, yaitu jam 9:30 baru sampai lokasi kegiatan. Mengikuti rangkaian acara demi acara hingga zaza terpisah untuk mengikuti tepung party. Bahkan, hingga selesai zaza masih enjoy dan suhu badannya tidak begitu panas. Saat event anak-anak naik panggung pun, dirinya ikut serta untuk hadir ke atas panggung, dengan wajah yang tampak sedikit layu.
Meskipun sampai di rumah, kondisi nasi dan ayam kfc sudah tidak begitu hangat. Namun, Zaza dan fathir menikmati kebersamaan dalam makan bersama keluarga. Aku yang sedikit melupakan aktivitas makan bersama selama awal Agustus tersebut, diingatkan kembali oleh anakku untuk makan bersama.