Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompas TV Bangkitkan Asa Sineas Muda dalam FFPI 2015 untuk Mencintai Indonesia

4 Februari 2016   05:57 Diperbarui: 4 Februari 2016   06:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kategori umum akhirnya dipilihlah juara kedua yaitu film dengan judul Ojo Sok-sokan yang berhasil mendapat hadiah berupa uang tunai 5 juta dan voucher menginap di Santika Jogja. Sedangkan untuk juara ketiga pada kategori umum diraih oleh judul film Opor-operan yang berhasil membawa pulang hadiah berupa uang tunai 4 juta dan voucher menginap di hotel Santika.

Selain kategori umum/mahasiswa, pada kategori pelajar juga banyak memberikan inspirasi kebangsaan Indonesia yang tinggi. Film Samin dengan alur mundur ini menceritakan tentang Samin semasa hidup di masa penjajahan Belanda. Samin yang dijuluki pembangkang oleh Belanda ini seorang pejuang dengan gigih menentang Belanda. Nama Samin akhirnya abadi melekat hingga kini. Film ini menggambarkan tentang nasionalisme dalam melawan penjajah Belanda.

Coblosan yang juga dalam kategori pelajar menggambarkan tentang kondisi Indonesia saat pra pemilihan kades. Aktivitas money politics pun terlihat dalam film ini. Namun, para pemilih pun tetap pada keputusannya untuk tidak tergoda dengan money politics yang dilancarkan calon. Hingga pada akhirnya film ini berakhir pada saat warga tadi membuat KTP dimana terlihat sang kades yaitu calon sebelumnya yang melanjutkan periode berikutnya. Di film ini ditunjukkan dengan nilai kebangsaan untuk berwarganegara yang baik dengan rasa tanggung jawab untuk menentukan nasib bangsa.

Film pendek berjudul kotak pusaka menceritakan tentang menjaga amanah yang diberikan dari seorang paman kepada keponakannya. Sang keponakannya tersebut menjaga amanah dengan sebaik-baiknya hingga banyak yang terluka akibat dampak untuk mendapatkan kotak pusaka ini. Meski ini kotak pusaka itu hanya sebuah kacu biasa, namun pesan menjaga amanah inilah yang ditonjolkan dan ini terasa pada kondisi Indonesia yang sulit dalam menjaga amanah.

Film berikutnya yaitu Ali-ali Setan menceritakan tentang kisah fenomena batu akik yang terjadi di Indonesia. Batu akik ternyata juga terjadi oleh anak SD. Dua siswa berkelahi karena batu akik, mengakibatkan sang ketua kelas kelas dan membuang batu akik tersebut ke kolam. Karena perkalahian dua siswa tadi akhirnya mereka dipanggil oleh pak Guru yang juga hobi batu akik. Sang ketua kelas tadi akhirnya juga membuang batu akik milik pa Guru ke kolam. Film ini memberikan amanat bahwa untuk melakukan kebaikan dan persatuan.

Dan film yang didaulat sebagai juara 1 FFPI 2015 kategori pelajar yaitu Surya the School Gang. Film yang kental dengan adegan perkelahian ini bercerita seperti halnya film The Raid dengan ciri khas silat. Film ini juga memberikan pesan untuk menjaga rasa nasionalisme dan sebuah perjuangan mempertahankan Indonesia. Film ini akhirnya berhasil membawa pulang hadiah berupa uang tunai 6,5 juta dan kakmera GoPro Hero 3+.

Sebagai juara kedua untuk kategori pelajar disabet oleh Coblosan dan berhasil membawa pulang uang tunai sebesar 4,5 juta dan voucher menginap di Santika Jogja. Sedangkan juara ketiga disabet oleh film berjudul Samin dan membawa hadiah berupa uang tunai 3 juta dan voucher menginap di Santika Hotel.

Juri dari FFPI 2015 yang juga sineas muda berbakat yaitu Angga D Sasongko memberikan kriteria utama dari yaitu berupa konten dari film karena basic dari sineas pembuat film bukan berasal dari dunia sinematography. Sehingga ciri konten yang mengambil tema Indonesia Kebanggaanku adalah yang menjadi pemenang. Selain itu Angga, yang juga beberapa kali memenangkan piala untuk film yang dibuatnya, merasa bangga bahwa film pendek yang ada yaitu merupakan hasil anak remaja dan mahasiswa yang sarat dengan nilai dan pesan social.

Dengan hadirnya FFPI 2015 ini tentu telah lahir sineas muda dengan asa yang tinggi kepada Indonesia menghasilkan karya film yang apik dan menarik. Terlebih dari pesan dan konten ke-Indonesian yang membuktikan bahwa sineas muda tersebut adalah anak muda yang membangun rasa nasionalisme kepada Indonesia. Jayalah film Indonesia! Indonesia Kebanggaanku!

Gambar diambil dari twitter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun