Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

“Federal Oil, Oli Spesial untuk Motor Spesial”

22 September 2015   06:02 Diperbarui: 25 September 2015   10:54 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prasetiyo menambahkan, Kemasan yang digunakan untuk produk federal oil memang didisain dengan ergonomis untuk menjaga agar tidak terjadi ketumpahan. Namun, jika saat sampai ditangan pengecer terjadi kebocoran, hal ini dikarenakan botol kemasan yang rusak sejak dari produsen botolnya. “Botol yang digunakan untuk kemasan oli nya memang tidak langsung dibuat oleh PT. Federal Karyatama, namun dengan bantuan pihak lain dalam membuat botol kemasannya. Sehingga tingkat kebocoran tidak bisa diketahui secara langsung oleh Federal Oil,” lanjut Prasetiyo menjelaskan kepada kompasianer.

  1. Federal Oil telah memiliki standar SAE, API, maupun JASO

Berkunjung ke pabrik Federal Oil memang bukan sebuah kesalahan dan kesia-siaan yang penulis rasakan. Dengan mengunjungi secara langsung penulis mendapat ilmu baru dalm dunia otomotif khususnya terkait tentang pelumas. Rais Rahmat selaku R&D PT. Federal Karyatama memaparkan tentang Pelumas, Fungsi Pelumas hingga kepada Standarisasi Pelumas pada Federal Oil

Pelumas bagi mesin berfungsi setidaknya ada 3, yaitu mengurangi geskan dan keausan , mendinginkan dan memindahkan panas, serta mengendalikan kontaminan/deposit.

Dalam hal pembuatan pelumas, kompasianer diberikan penjelasan bahwa pelumas itu merupakan bahan dasar minyak (base oil) ditambah dengan zat aditif tertentu yang terdapat 9 komponen tambahan sehingga menghasilkan pelumas.

Acara masih dilanjutkan dengan penjelasan tentang pelumas, yaitu dimana pelumas terbagi menjadi 2 bagian yaitu pelumas sintetik dan pelumas mineral. Pada pelumas mineral, base oilnya merupakan hasil pengolahan minyak pengolahan minyak bumi ditambah dengan zat aditif sehingga menghasilkan pelumas mineral. Sedangkan pada pelumas sintetik, base oilnya merupakan hasil pengolahan dari produk petrokimia melalui proses sintesa dan menghasilkan molekul baru untuk mencapai kestabilan panas, oksidasi dan kinerja yang optimal.

 

Nah, kira-kira komponen aditif apa saja yang ditambahkan sehingga bisa menghasilkan produk pelumas yang baik pada federal oil? Berikut penulis coba uraikan, yang pertama yaitu anti oksidan yang akan berfungsi untuk mencegah terjadinya proses oksidasi pada molekul pelumas. Yang kedua, yaitu detergen yang berfungsi sebagai penghilang kotoran yang akan menempel pada lapisan logam. Yang ketiga yaitu dispersant yang berfungsi sebagai pengendali dan pembawa kotoran agar terdispersi merata dalam pelumas. Yang keempat anti karat/korosi yaitu berfungsi untuk mencegah terjadinya karat pada bagian pelumas yang terhubung dengan pelumas. Yang kelima yaitu anti wear yang berfungsi sebagai pencegah gesekan dan aus pada permukaan mesin. Yang keenam yaitu friction modifier yang berfungsi untuk meningkatkan tingkat kelicinan film pelumas. Yang ketujuh yaitu Pour Point Despressant yang berfungsi untuk menjadikan pelumas tetap mudah mengalir pada temperature rendah. Yang kedelapan yaitu anti foam berfungsi sebagai pencegah pembuatan busa pada palumas. Dan zat aditif terakhir yang ditambahkan yaitu viscosity improver yang berfungsi untuk menjada kekentalan (viskositas) oli pada suhu rendah dan suhu tinggi.

Federal oil juga telah menentukan klasifikasi oli berdasarkan Society of Automotive Engineer (SAE), American Petroleum Institute (API), maupun Japanese Automotive Standard Organization (JASO),

Dari segi kekentalan pelumas pada temperature 100oC dan dibawah 0oC , federal oil menggunakan standar SAE. Dari segi SAE ini ditentukan ada SAE 10W-30, SAE 10W-40, SAE 20W-40 hingga SAE 20W-50.

Dari segi API, yaitu berdasarkan disain, bentuk konstruksi dan material mesin menurut kualitas kinerja dengan jenis tugasnya, federal oil juga telah ikut menrapkan pada produk olinya. Pada API mesin oli dikategorikan berdasarkan Service/Spark (S). Dimana pada API ditentukn mulai dari SA yang paling kuno, hingga yang terbaru yaitu SN untuk mesin diatas tahun 2011 hingga sekarang.  

Dari segi JASO, federal oil pun turut mengikutinya yaitu melalui tipe JASO MB, JASO MA, dan JASO MA2. Oli dengan JASO MB digunakan untuk mesin matic (kopling kering) yaitu oli hanya melumasi mesin saja. sedangkan pada kopling basah (mesin non matic) yaitu oli digunakan bukan saja untuk melumasi mesin, namun untuk melumasi gear/roda gigi akibat pengaruh friksi yang lebih besar.

Dari Segi standar SAE, API, maupun JASO produk federal oil telah membuktikan secara nasional dan international.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun