Mohon tunggu...
Saepul Hikmah
Saepul Hikmah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru PAI bertugas di SMPN 1 Rengasdengklok Karawang, meliput kegiatan yang ada di lingkungan sekolah dan dilingkungan kemenag Karawang. Di sekolah meliput kegiatan keagamaan khususnya dan kegiatan yang lain. Baik kegiatan intra maupun ekstra kurikuler.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pantun: Ketupat Lebaran 1 Syawal

6 April 2024   14:28 Diperbarui: 6 April 2024   14:31 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Lebaran 1 Syawal 1445 H  sebentar lagi tunggu saja keputusan dari pemerintah. Berbagai macam persiapan yang harus dilakukan menjelang datangnya lebaran 1 Syawal 1445 H.

Mulai dari perlengkapan solat idul fitri, pakaian lebaran, bersih-bersih rumah, kue lebaran. ketupat lebaran dan  lain-lain.

Khusus makanan khas lebaran yakni makan ketupat lebaran hanya disajikan  pada waktu lebaran saja. Biasanya ketupat lebaran disajikan pada waktu lebaran idul fitri atau lebaran idul adha / lebaran qurban.

Makan ketupat biasanya dibarengi dengan opor ayam, daging rendang, sambal ati ditambah pete, sayur kentang, kerupuk udang dan lain-lain.

Agar dalam membuat ketupat, atau makan ketupat lebih bersemangat lagi, berikut ini sajian pantun yang berkaitan dengan ketupat, baik pantun makan ketupat, pantun membuat ketupat, pantun bahan ketupat, pantun pilosofi ketupat dan lain-lain semoga pantun ini  bermanfaat aamiin.

Pantun ke-1

Pergi ke pasar membeli kenur

Diantar ke pasar sama papa

Ketupat bahannya dari janur

Janur asalnya dari kelapa

Pantun ke-2

Pulang mudik naik garuda

Agar segera bisa cepat

Janur daun kelapa muda

Bahan untuk buat ketupat

Pantun ke-3

Sudah mendekati waktu asar

Beli escampur beserta abon

Janur banyak jual di pasar

Tidak usah ngambil dipohon

Pantun ke-4

Berangkat mudik jalan malam

Jalan pantura lewat Karawang

Jenis kupat bermacam-macam

Ada ketupat jenis bawang

Pantun ke-5

Kupat dibuat oleh ema

Makannya tambah sayur kari

Kupat bertahan tidak lama

Bertahan satu dua hari

Pantun ke-6

Pulang solat jalan bertiga

Langsung jalan menuju Banten

Bahan ketupat ada tiga

Janur beras ditambah santen

Pantun ke-7

Mau solat pakai sajadah

Rajin solat karena kuat

Mencari kupat sangat mudah

Bisa beli bisa membuat

Pantun ke-8

Jalan-jalan menuju Pangandaran

Muatan penuh jalannya lamban

Kupat banyak ketika lebaran

Lebaran Syawwal lebaran Qurban

Pantun ke-9

Idul Fitri harus bahagia

Karena berkumpul ayah bunda

Kupat ciri khas Indonesia

Luar Indonesia tidak ada

Pantun ke-10

Berangkat mudik hanya berempat

Sopir mobilnya bapak Tasripin

Arti dari filosofi kupat

Ngaku lepat minta dimaapin

Pantun ke-11

Rombongan datang nunggu diteras

Langsung disambut terus disapa

Ketupat makanan dari beras

Bungkusnya dari janur kelapa

Pantun ke-12

Cuti lebaran pergi liburan

Nyari liburan dikota Padang

Kupat makanan wajib lebaran

Campurannya dengan daging rendang

Pantun ke-13

Cuti lebaran pergi hiburan

Banyak hiburan sudah dibuka

Kupat makanan khas lebaran

Selain lebaran kupat langka

Pantun ke-14

Pergi ke masjid bersama-sama

Menuju masjid cukup berjalan

Kupat makanan khas utama

Sajian pada waktu lebaran

Pantun ke- 15

Jalan-jalan memakai speda

Ditemani sama ibu putri

Kupat lebaran wajib ada

Ketika lebaran idul fitri

Pantun ke-16

Kalau cape istirahat dulu

Istirahat langsung minum kopi

Kupat diisi beras dahulu

Lalu dimasak diatas api

Pantun ke-17

Kalau kerja baca bismillah

Apalagi kerja disurau

Kupat mateng terus dibelah

Dipotong dadu pakai pisau

Pantun ke-18

Mudik lebaran bawa motor

Ingin bertemu dengan bapa

Kupat dimakan sama opor

Opor ayam santan kelapa

Pantun ke-19

Bali baju ke Tanah Abang

Lagi marema jadi bete

Kupat dicampur dengan rendang

Ditambah sambal ati pete

Pantun ke-20

Sarapan pagi sayurannya bayam

Makan diprasmanan ditambah sambal

Ketupat dibuat dengan dianyam

Cara menganyamnya dengan manual.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun