Iran, sebagai negara dengan mayoritas penduduk yang menganut Islam Syiah dan sistem pemerintahan berdasarkan hukum Islam, memiliki sejumlah ciri khas dan aturan yang mungkin dianggap aneh atau tidak lazim oleh orang-orang dari budaya yang berbeda. Berikut adalah beberapa fakta unik tentang Iran:
Hukuman Cambuk di Tempat Umum
Hukuman cambuk masih diterapkan di Iran, dan seringkali hukuman ini dilaksanakan di tempat umum. Ini termasuk sebagai bentuk hukuman terhadap pelanggaran hukum seperti minuman keras, hubungan seks di luar nikah, atau pelanggaran moral.
Tujuan dari hukuman ini tidak hanya sebagai hukuman fisik, tetapi juga sebagai bentuk peringatan dan pembelajaran sosial. Meskipun hukuman ini telah menciptakan kontroversi dan kecaman di tingkat internasional, namun pemerintah Iran tetap menerapkan praktik ini sebagai bagian dari sistem hukum mereka yang berbasis pada prinsip-prinsip syariah Islam.
Larangan Musik di Media Massa
Meskipun musik tidak sepenuhnya dilarang, tetapi sejumlah jenis musik dan jenis instrumen tertentu dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, di beberapa kasus, musik dapat menghadapi pembatasan, terutama di media massa resmi.
Wanita Harus Memakai Hijab di Tempat Umum
Wanita di Iran diwajibkan untuk mengenakan hijab atau tudung kepala ketika berada di tempat umum. Ini termasuk ketika mereka mengendarai sepeda atau berjalan di jalan-jalan kota. Otoritas setempat dan kepolisian moral (komite moral) bertugas untuk menegakkan aturan berpakaian, termasuk memastikan bahwa wanita memakai hijab dengan benar. Pelanggaran aturan berpakaian dapat mengakibatkan tindakan sanksi, seperti peringatan, tindakan korektif, atau bahkan tindakan hukum, tergantung pada tingkat pelanggaran dan kebijakan setempat.
Larangan Film Asing di Bioskop
Pemerintah Iran mempraktikkan kebijakan yang cukup ketat terkait tayangan film asing di bioskop. Meskipun film-film asing dapat diakses melalui distribusi ilegal atau internet, tetapi ada batasan terhadap tayangan film asing di bioskop resmi. Dalam upaya untuk mendukung industri film dalam negeri, pemerintah Iran memberikan prioritas kepada film-film yang diproduksi secara lokal. Film-film asing mungkin harus bersaing dengan film-film domestik untuk mendapatkan slot tayangan di bioskop. Selain itu, Keputusan terkait tayangan film asing juga dipengaruhi oleh pertimbangan ideologi dan politik. Film-film yang dianggap memiliki pesan politik yang tidak diinginkan atau tidak sejalan dengan pandangan pemerintah lebih cenderung dihentikan.
Pemisahan Gerbong Kereta Api Berdasarkan Gender
Pemisahan gerbong kereta api berdasarkan gender merupakan suatu kebijakan yang diimplementasikan dalam beberapa negara, termasuk di Iran, dengan alasan untuk menjaga norma-norma sosial dan agama yang berlaku. Pemisahan gerbong kereta api sering kali dijustifikasi dengan alasan keagamaan dan sosial, terutama untuk mengakomodasi nilai-nilai konservatif dalam masyarakat. Pada umumnya, pemisahan ini bertujuan untuk menjaga privasi dan mencegah interaksi langsung antara pria dan wanita yang bukan mahram (yang bukan muhrim).
Pemisahan gerbong kereta api berdasarkan gender menciptakan kompleksitas dalam konteks hak asasi manusia dan kesetaraan gender. Meskipun dianggap sebagai langkah untuk menjaga nilai-nilai tradisional, kebijakan ini juga dapat menimbulkan pertanyaan tentang hak-hak individu dan kesetaraan akses terhadap layanan transportasi umum.
Larangan Alkohol
Larangan alkohol adalah suatu kebijakan atau hukum yang melarang atau membatasi konsumsi, penjualan, atau produksi minuman beralkohol. Larangan alkohol diterapkan atas dasar agama, etika, kesehatan masyarakat, atau pertimbangan sosial. Konsumsi alkohol adalah ilegal di Iran, sesuai dengan aturan Islam. Pelanggaran larangan alkohol dapat dikenai sanksi hukum, seperti denda, penahanan, atau hukuman lainnya. Pemerintah atau otoritas setempat bertanggung jawab untuk menegakkan hukum terkait alkohol.
Sistem Hukum Berbasis Syariah
Iran menerapkan sistem hukum yang berbasis syariah Islam. Ini mencakup pengadilan agama, dan hukuman yang diberlakukan mencerminkan interpretasi hukum Islam oleh otoritas hukum.
Penting untuk diingat bahwa pandangan tentang "aneh" atau "tidak lazim" dapat bervariasi berdasarkan budaya dan latar belakang. Aturan dan praktik di Iran mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma agama dan budaya yang menjadi dasar bagi sistem mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI