Money politik sering terkait erat dengan korupsi. Pemberian suap atau dana kampanye yang tidak transparan dapat merusak integritas lembaga-lembaga pemerintahan. Korupsi yang muncul dapat merugikan masyarakat dengan menghambat pembangunan dan pelayanan publik yang seharusnya disediakan secara adil.
Dominasi Oligarki
Praktik money politik dapat memperkuat dominasi oligarki, di mana sejumlah kecil individu atau kelompok kaya memiliki pengaruh yang besar dalam politik. Hal ini menciptakan ketidaksetaraan yang signifikan dalam akses dan pengaruh politik, mengancam prinsip pemerintahan yang berdasarkan pada suara mayoritas.
Pengaruh Terhadap Kebijakan
Money politik dapat merubah kebijakan pemerintahan. Ketergantungan pada dana kampanye dapat mendorong pemimpin politik untuk memprioritaskan kepentingan donor atau kelompok tertentu daripada kebutuhan umum. Hal ini dapat menggeser fokus pemerintahan dari kebijakan yang seharusnya menguntungkan semua warga menjadi kebijakan yang mendukung kepentingan kelompok tertentu.
Pengaruh Terhadap Partisipasi Masyarakat
Money politik dapat merugikan partisipasi masyarakat. Warga yang merasa bahwa sistem politik didominasi oleh uang mungkin kehilangan kepercayaan dan minat untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik. Hal ini dapat mengurangi tingkat partisipasi dan mengancam kesehatan demokrasi.
Money politik merupakan ancaman serius terhadap integritas demokrasi. Untuk mempertahankan prinsip-prinsip dasar demokrasi yang adil dan berkeadilan, perlu adanya upaya bersama untuk mengatasi praktik ini.Â
Transparansi, regulasi yang ketat terkait pendanaan politik, dan partisipasi aktif masyarakat adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi demokrasi dari dampak merugikan money politik.Â
Hanya dengan menciptakan sistem politik yang bersih dan berintegritas, kita dapat memastikan bahwa demokrasi tetap menjadi kekuatan yang mendorong kesejahteraan dan keadilan bagi semua warga negara terkhusus pada saat momentum politik 2024 saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H