Seorang pejabat negara yang mengkampanyekan calon tertentu tidak lagi dapat bersembunyi di balik alasan 'menjalankan program' sebagai pejabat negara. Melainkan ia tetap dapat dinilai sebagai individu yang berusaha menunjukkan pilihannya.
Maka pimpinan instansi yang mencoba cawe-cawe dengan cara paling halus pun, misalnya mengajak makan malam calon tertentu, memberikan keterangan pers pembelaan saat usai debat kandidat, atau memberi gesture tertentu akan mudah dikenali bersikap tidak netral.
Sebab standar netralitas adalah tidak menunjukkan siapa pilihannya. Seseorang mustahil tidak memihak, tapi sangat mungkin untuk tidak menunjukkan pilihan.
Inilah yang harus diketahui oleh masyarakat sebagai penilai jalannya kontestasi. Supaya masyarakat dapat memberikan andil, memperingatkan siapa saja pejabat-pejabat negara yang tidak netral.
Lagipula makna tidak menunjukkan pilihan lebih mudah dipahami ketimbang makna tidak memihak. Sebab 'tidak memihak' maknanya masih sangat luas.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H