Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Tanpa Retorika, Capres Bisa Apa?

13 Desember 2023   07:33 Diperbarui: 13 Desember 2023   19:48 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon presiden nomor Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan (dari kiri ke kanan) dalam debat calon presiden di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (12/12/2023).(Dokumentasi/TPN Ganjar-Mahfud via kompas.com)

Para pembenci retorika diperlihatkan di dalam debat Capres itu, bahwa debat bukan hanya soal retorika belaka. Tetapi juga cara berkomunikasi, bahasa tubuh, gaya komunikasi, emosi, cara berpikir, persepsi, ideologi, keberpihakan, semua terkuak di dalam debat itu.

Capres itu calon pemimpin, bukan calon karyawan, karenanya wajib pandai beretorika. Dia memimpin, stakeholdernya dari level pusat hingga daerah akan bergerak karena pengaruh retorika sang pemimpin.

Ketika terpilih dia berpidato di hadapan tamu kenegaraan, bisa dibayangkan, jika tak pandai beretorika maka pidato pun dikendalikan oleh teks yang disusun, tidak mahir dalam mengimprovisasi tema-tema pembicaraan.

Tetapi dapat dimaklumi, para pembenci retorika itu barangkali bukan pengagum Soekarno, yang justru dikenal pikiran-pikirannya karena retorika, baik secara lisan maupun tulisan.

Sesuai nasihat gurunya, dan juga guru bangsa, H.O.S. Tjokroaminoto bahwa bicalah seperti orator dan menulislah seperti wartawan.

Demikianlah Pemimpin harusnya pandai beretorika, dengan begitu dia akan terus berpikir dan menggerakkan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun