Alasan penting pembatalan K-13 juga adalah ketidaksiapan sekolah dalam menerapkannya. Namun, K-13 tetap diberlakukan di sekolah tertentu demi kebutuhan uji coba.Â
Bukan hanya kurikulum, nilai Ujian Nasional yang seringkali dianggap sebagai tolok ukur kelulusan siswa pun dijadikan Anies sekadar pemetaan atas pemerataan kualitas pendidikan di daerah-daerah.
Satu lagi bentuk komitmen Anies terhadap sikap anti-diskriminasi adalah menghapuskan MOS (Masa Orientasi Siswa), digantikan dengan Pengenalan Lingkungan Sekolah oleh pihak sekolah. Penghapusan MOS dimaksudkan untuk pemutusan tradisi balas dendam oleh kakak kelas terhadap siswa baru, di mana tindakan itu lebih dominan berdampak negatif ketimbang positif.
5. Peran Orang Tua dalam Pelaksanaan Pendidikan
Secara umum, Anies menganut pandangan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak. Berkebalikan dengan kebanyakan orang yang menghendaki tanggung jawab pendidikan sepenuhnya berada di tangan sekolah.
Orang-orang itu lupa, jika sekolah merupakan salah satu lembaga dalam trisentra pendidikan: formal (sekolah), non formal (luar sekolah), dan informal (keluarga). Bagi Anies, yang utama dari semua itu adalah keluarga, sebab ia merupakan tempat pertama dan utama dalam pembentukan karakter peserta didik.
Maka semasa menjabat sebagai Mendikbud, Anies menginginkan orang tua harus mengantarkan anaknya sendiri ke sekolah. Orang tua seharusnya berinteraksi dengan sekolah dan guru tidak hanya di awal, yaitu pada saat anak pertama memasuki sekolah, atau setiap awal semester. Orang tua harus terlibat dalam proses pendidikan, mesti terjadi komunikasi yang intens antara orang tua dan pihak sekolah.
Kemenpan-RB di masa itu juga mendukung melaui regulasi tertentu, sehingga orang tua yang pegawai negeri tidak perlu khawatir bakal terlambat datang ke kantor, akibat mereka terlebih dahulu mengantarkan anaknya ke sekolah.
6. Pendidikan adalah Jalan untuk Mempersiapkan Pemimpin
Meskipun Anies tidak menginginkan para guru terlibat dalam politik praktis, namun Anies tidak ingin pendidikan terpisah dari dunia kepemimpinan. Bahkan, pendidikan adalah medium melahirkan pemimpin, yang itu tidak terbatas pada siswa saja, melainkan siapapun yang terlibat di dalamnya. Juga kepemimpinan itu tidak mesti berarti kepemimpinan politik.
Pemikiran pendidikan Anies yang meletakkan pendidikan sebagai rahim untuk melahirkan pemimpin, dapat dilihat dari caranya membentuk Gerakan Indonesia Mengajar.Â