Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menjauhkan Anak dari Gadget Sama dengan Menjauhkan Anak dari Dunia

17 April 2023   19:12 Diperbarui: 2 Mei 2023   10:33 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya orang tua yang kurang menyadari bahwa keteladanan adalah yang utama dalam pendidikan, tidak akan sampai kepikiran bahwa melarang anak memegang gadget, yang dia sendiri memegangnya, merupakan sikap memberi contoh yang tidak baik. Lain kata lain perbuatan.

Begitupula dengan sekolah, guru-guru yang melarang siswanya memakai gadget sesungguhnya telah memberikan contoh yang tidak baik, karena mereka guru-guru juga hampir setiap saat disaksikan oleh siswanya memegang gadget.

Lalu apa yang seharusnya dilakukan? Harus memilih di antara dua hal, melarang anak pakai gadget dengan contoh bahwa mereka yang melarang juga tidak boleh pakai gadget, atau mempersilakan anak-anak pakai gadget sebagaimana orang tua dan guru juga pakai gadget, namun dengan syarat tertentu.

Ini bukan soal keadilan, a dibalas a. Melainkan ini soal keteladanan. Ketika anda melarang anak anda terhadap sesuatu yang anda sendiri melakukannya (meski alasannya perbuatan khusus orang tua), maka anda adalah teladan yang mengecewakan di mata anak anda sendiri.

Sumber foto: istockphoto.com
Sumber foto: istockphoto.com

Anak-anak itu mungkin tidak akan memprotes kepada anda secara terang-terangan. Mereka selanjutnya akan mencari-cari tempat lain yang akan menyalurkan rasa penasaran mereka terhadap gadget, di luar sepengetahuan anda. 

Pada taraf ini, mereka akan berani melakukan sesuatu di luar sepengetahuan anda, termasuk potensi menuruti tuntutan imajinasi yang liar dengan bantuan mesin telusur, aplikasi, serta media sosial seluas-luasnya.

Sebab tidak bisa dimungkiri, gadget adalah bagian dari realitas dunia kini. Amat sangat sedikit manusia (terkecuali di perkampungan yang sangat terpencil) yang hidupnya sepenuhnya di dunia nyata, separuh hidup manusia-manusia kini ada di dunia maya, di layar gadget.

Maka menjauhkan anak dari gadget, itu sama halnya dengan menjauhkan anak dari dunia. Yaitu dunia yang di dalamnya hanya ada orang lain, orang tua mereka, serta teman-teman mereka. Mereka sendiri, anak-anak yang dijauhkan dari gadget itu, menjadi orang asing di dalam kehidupan ini.

Sedang anak-anak yang mengalami keterasingan, jika mereka tidak tumbuh sebagai anak-anak kurang pengalaman, mereka akan menjadi terkucilkan di pergaulannya, serta menyimpan suatu kegelisahan psikologis yang suatu saat bisa mencari jalan pelampiasannya tersendiri.

Namun memberikan anak gadget tidak dapat dipisahkan dari risikonya sendiri. Anak memang berpotensi terganggu secara fisik (utamanya mata), atau secara psikis (emosi jadi cenderung labil). Kedua hal ini barangkali tidak melekat secara penuh, tetapi pengaruhnya tetap ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun