Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hobi saat Ramadan: Membaca dan Bikin Konten Bincang Buku

13 April 2023   09:29 Diperbarui: 13 April 2023   09:32 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soal hobi, saya sesungguhnya tidak jauh berbeda baik di bulan ramadan maupun di luar bulan ramadan. Saya tetap pada kebiasaan yang sama: membaca buku.

Kebiasaan itu sudah mengakar sejak masih berstatus sebagai mahasiswa S1, tahun 2009. Waktu itu semester 3, saya bergabung dengan organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Di HMI itu sangat ditekankan menguasai wacana intelektual, di samping juga wacana kekinian yang lagi update.

Itu sebenarnya termasuk kebiasaan positif yang terlambat. Orang lain, sepengamatan saya, mulai membaca dan sudah nulis buku, semenjak mereka masih seumuran SMA, bahkan ada beberapa yang sejak bangku SMP.

Tetapi saya bersyukur, lumayan, di antara manusia-manusia yang hidup di dataran Sulawesi Tengah, saya termasuk salah satu yang suka mengintimi buku. Gandrung buku, dan rakus baca, saya mengalaminya ketika memasuki semester 4, yaitu ketika di HMI dulu lagi galak-galaknya kajian filsafat, politik, dan kebudayaan.

Bagi orang-orang di sekeliling saya, membaca tidaklah penting. Hanya buang-buang waktu dan menghambat produktivitas. Buku tidak berhubungan dengan penghasilan sehari-hari, yang merupakan penopang hidup. Juga soal moral dan kemampuan berpikir, tanpa membaca buku pun jadi.

Tetapi saya merasakan manfaatnya membaca buku ketika duduk di bangku pascasarjana (S2), yang forumnya lebih hidup, serta aplikasi keilmuannya--baik dalam bentuk tulisan ilmiah maupun tindakan penelitian--begitu sangat terasa.

Mungkin memang benar buku dapat menghambat karir dan produktivitas--seperti kata orang-orang, saya mengalami itu ketika keasyikan mengonsumsi wacana-wacana di ruang kelas pascasarjana, dan juga di HMI, membuat saya produktif dalam menulis esai. Hingga saya menerbitkan 3 buku kumpulan esai yang rada-rada idealis ketimbang realis.

Sebab saya berkuliah di IAIN, yang mata kuliah dasarnya memuat studi filsafat, baik filsafat umum maupun filsafat Islam; perkembangan pemikiran Islam; juga mata kuliah yang memuat tentang teori-teori sosial.

Akhirnya gelar magister saya jadi terhambat. Idealnya, studi S2 saya bisa selesai dalam dua tahun, bahkan bisa kurang dari itu. Namun saya tamatkan dalam waktu 5 tahun. 

Hal yang menolong saya dari DO pada waktu itu adalah kebijakan penundaan wisuda. Gara-gara beberapa lama habis gempa Palu 7,4 skala richter pada september 2018 silam, kampus sibuk memperbaiki akreditasi.

Ketika lulus S2 pun saya tidak langsung menjadi akademisi, melainkan tetap melanjutkan pekerjaan sebagai karyawan swasta. Untuk menopang keilmuan agar tetap jalan, tradisi sekaligus hobi baca buku dan menulis di media-media terus saya jalankan. Energi itu saya jaga selalu.

Belakangan, istri saya melihat kebiasaan membaca saya yang hasilnya hanya kandas di pikiran, atau paling bagus kalau mengalir di media--cetak maupun elektronik, kurang tersalurkan. Maka ia membuatkan saya panggung, yaitu mempresentasikan hasil membaca buku lewat video youtube.

Salah satu video yang dibuat di bulan ramadan ini. Sumber: https://youtu.be/p3WdlYmxJr8

Kami sadar, bahwa mungkin kanal youtube buatan istri saya itu akan sepi pengunjung, sebab di samping buku-buku yang dibedah di sana itu berat-berat, juga karena konten tentang buku itu sendiri, kalah jauh kepopulerannya ketimbang misalnya konten tentang jalan-jalan, masak-masak, game, atau konten tentang prank.

Maka, dari youtube itu kami hanya berharap ia sebagai penyalur hobi membaca, disamping juga kampanye tentang pentingnya membaca buku. Lebih tidak. Adapun soal monetisasi, pendapatan, itu belakangan saja.

Kami cukup terhibur bahwa ternyata pemirsa kanal youtube kami juga ada yang memberi komentar. Yang menyedihkan, komentar-komentar atau respons atas konten kami rata-rata berasal dari luar Sulawesi, apalagi Sulawesi Tengah.

Karena memiliki panggung dan saluran berupa kanal youtube itu, maka saya semakin intens dengan hobi saya membaca buku, di samping juga tetap aktif menulis.

Secara keseluruhan, konten bedah buku yang kami beri nama "bincang buku" di kanal youtube milik istri saya, "Anggun Ihsan", sudah mencapai 62 seri. Itu berjalan sudah tiga tahun sejak mulai dibuat tahun 2020 silam.

Kini hobi saya--membaca, menulis, dan bincang buku di youtube--itu terus saya lakukan di waktu-waktu senggang. Apalagi di bulan ramadan ini, melakukan hobi itu porsinya lebih diperbanyak. Hitung-hitung nambah pahala, sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun