Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Outfit yang Ideal untuk Salat Tarawih

10 April 2023   22:30 Diperbarui: 10 April 2023   22:34 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peci Karakul ala Ahmad Dhani. Dokpri

Aturan berpakaian dalam Islam tidak hanya sebatas menutup aurat, tetapi juga mesti memerhatikan kebagusan, keindahan, bila perlu ditambah dengan kebaruan atau kewangiannya.

Menutup aurat saja tidak cukup. Misalnya, ditetapkan batasan aurat lelaki mulai dari pusar sampai lutut. Maka, tanpa pakai baju pun, cukup pakai sarung atau celana yang dinaikkan menutupi pusar serta bagian bawahnya menutupi lutut, itu sudah memenuhi syarat menutup aurat.

Kalau begitu, tentu menutup aurat saja tidak cukup, lagipula kelihatannya sangat mengganggu. Maka, perlu hal yang lebih dari itu. Misalnya pakaian mesti memenuhi unsur keindahan. Pakaian yang tidak indah dipandang mata juga cukup mengganggu penglihatan orang lain.

Misalnya memakai baju yang kombinasi warnanya tidak serasi. Biru muda dipasangkan dengan oranye, atau merah muda dipasangkan dengan kuning. Orang yang melihatnya pasti akan keheranan atau bahkan tertawa.

Dari segi kewangian, pakaian yang bersih lagi wangi dalam beribadah sangat dianjurkan. Tetapi wanginya dalam batas yang wajar, tidak menusuk hidung. Misalnya parfum yang menggunakan alkohol serta cara penyemprotannya yang berlebihan. Ini juga akan mengganggu kekhusyukan (konsentrasi) orang lain.

Soal baru atau tidaknya pakaian untuk beribadah, juga tidak begitu soal. Pakaian baru tentu lebih bagus, dapat membuat pemakainya jadi percaya diri dan gembira dalam menjalankan salat. Asalkan tidak menimbulkan ujub (berbangga diri secara berlebih-lebihan) serta riya' (sikap memamerkan kepunyaan terhadap orang lain).

Jika di hari lebaran kita dianjurkan mengenakan outfit yang bagus lagi baru, maka apakah dalam salat tarawih juga perlu?

Jawabannya, perlu! Selama tidak memberatkan. Tidak ada larangan untuk berpakaian bagus dan baru pada salat tarawih, juga pada salat yang lainnya. Bahkan lebih bagus kalau mampu.

Apalagi ini bulan ramadan, bukan hanya amal perbuatan yang diganjar pahala berlipat-lipat, bahkan kebaikan sekecil apapun, termasuk berpakaian yang membuat nyaman beribadah dan indah dipandang mata, tentu juga mendatangkan pahala.

Outfit yang ideal dikenakan untuk salat tarawih bisa beragam, disesuaikan dengan kemampuan dan kenyamanan kita dalam beribadah. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan, misalnya pakaian yang kainnya tidak membuat gerah.

Sebab salat tarawih itu jumlah rakaatnya banyak. Apalagi anda yang memilih untuk mengikuti pendapat 20 rakaat, maka sangat perlu untuk mempertimbangkan kenyamanan, bukan hanya kebagusannya.

Saya pribadi, tidak akan mematok jenis outfit tunggal yang mesti dipakai untuk salat tarawih. Sebab, soal kenyamanan dalam salat tarawih berjamaah mesti memenuhi dari dua sisi: orang lain dan diri kita sendiri.

Lagipula karyawan swasta seperti saya yang aktivitasnya lebih banyak di luar rumah, termasuk di bulan ramadan, tentu tidak begitu mematok outfit tarawih yang mesti saya gunakan. Asalkan saya nyaman bagi saya, dan jamaah masjid tempat saya melakukan salat tarawih.

Adakalanya saya salat tarawih hanya pakai kaos oblong dan sarung, serta peci. Itu kalau saya lagi dalam perjalanan atau lagi pulang kerja dan belum sempat mampir ke rumah. Saya memang selalu menyediakan sarung dan pakaian bersih untuk salat.

Tetapi kalau lagi masa day off (libur), outfit tarawih favorit saya adalah baju koko merah maroon dan sarung Gajah Duduk. Baju koko kebanyakan terbuat dari kain yang panas jika dikenakan, meski juga di antaranya dari bahan katun yang menyerap keringat. Namun potensi kepanasan bisa diakali dengan cara melapisinya dengan kaos oblong yang tipis.

Outfit favorit saya, baju koko merah marun dan sarung, plus peci bulu ala Cak Nun. Dokpri
Outfit favorit saya, baju koko merah marun dan sarung, plus peci bulu ala Cak Nun. Dokpri

Jika tarawih di masjid, maka saya akan pakai peci bulu ala Cak Nun (Emha Ainun Najib). Meski peci itu lebih cocok di daerah dingin, tetapi demi rasa senang mengikuti idola, saya pun mengenakannya.

Jika tarawih di rumah bersama istri, saya biasanya mengenakan peci Karakul. Peci bulu tinggi dari bahan keras. Itu juga mendatangkan kesenangan bagi saya karena mengikuti sang idola, leader Dewa-19, Ahmad Dhani.

Peci Karakul itu saya tidak pakai untuk ke masjid. Selain menarik perhatian karena modelnya yang mencolok, juga khawatir akan mengenai punggung jamaah di depan saya kalau lagi rukuk dan sujud. Itu akan sangat mengganggu.

Peci Karakul ala Ahmad Dhani. Dokpri
Peci Karakul ala Ahmad Dhani. Dokpri

Pada intinya menurut hemat saya, outfit yang ideal untuk dipakai salat tarawih bukan terletak pada bentuk atau modelnya. Melainkan pada prinsip pemakaiannya.

Sebab model itu diserahkan kepada selera masing-masing orang. Ada yang suka model kekinian, ada yang suka model jadul, ada yang mewah, ada yang sederhana. 

Ada yang standar seleranya mengenai outfit tarawih berbeda di setiap ramadan yang dilaluinya, biasanya mengikuti trend fashion yang terus berkembang. Bahkan adapula yang mematok pakaian salat harus sama model dan bentuknya dengan yang dipakai oleh Nabi, yaitu gamis, baik di salat tarawih ataupun salat lainnya.

Terlepas dari selera yang berkaitan dengan model tertentu, yang jelas pada prinsipnya, semua kita menginginkan kenyamanan. Hati yang nyaman menyebabkan kita bisa dengan tenang melaksanakan ibadah salat tarawih, dengan sebaik-baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun