Dengan koleksi-koleksi itu, Dhani di mata saya ternyata jauh lebih megah dari yang saya ketahui. Namun sebagai salah satu dari Baladewa, saya sempat menaruh rasa kecewa terhadap Dhani pada dua kesempatan. Pertama, saat perseteruannya dengan Maia Estianty disusul kehadiran Mulan sebagai istrinya yang kedua.Â
Kedua, sewaktu Dhani turut ambil bagian dalam percaturan politik, tanpa persiapan yang rapi, menyerang tanpa membentuk sisem pertahanan yang kuat, dan tanpa strategi yang matang. Walau hanya lewat cuitan, dan sedikit aksi di lapangan, akhirnya ia dijebloskan ke penjara.
Terkait kekecewaan ini saya tidak sendiri. Baladewa yang lain juga punya suara yang sama. Bahwa Dhani, betapapun di antara kita meski tak ambil pusing dengan praharanya bersama Maia, tetapi sangat menyayangkan ia tak berdiri saja sebagai musisi. Adapun gerakan politiknya, mestinya lewat lagu saja, atau lewat video legend saja, atau lewat opini saja, tanpa turut ambil posisi dalam kelompok tertentu.
Dengan begitu, musisi cum pemikir kita ini, yang betapapun arogannya, tetap saja menyimpan kewibawaannya sebagai seniman ber-maqam tinggi. Bagi saya, cukup beliau melontarkan gagasan politiknya dari sela-sela koleksi antiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H