Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jalan Kebahagiaan; ala Motivator vs ala Filsafat Stoa

27 Maret 2023   06:22 Diperbarui: 27 Maret 2023   06:32 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: image.pexels.com

Singkatnya, konsep kebahagiaan yang ditawarkan oleh filsafat stoa atau stoikisme adalah berdiri tegar di hadapan realitas atau fakta yang menyakitkan. Tidak ada jalan lain selain menghadapi, sebab berpikir untuk mengubah atau mengendalikan sesuatu yang terjadi di luar kendali adalah sesuatu yang mustahil, tidak realistis.

Tipikal manusia stoik adalah manusia yang kuat dan santai dalam menghadapi masalah. Ia menyadari bahwa hanya dirinya yang bisa ia kendalikan. Adapun fakta, realitas, termasuk penilaian orang lain adalah sesuatu yang tak dapat dikendalikan. Olehnya tak perlu stres, tak perlu pusing, cukup menjalaninya dengan tegar sembari melakukan hal-hal positif lain, serta merumuskan langkah antisipatif yang mungkin bisa dilakukan.

Itulah dua konsep yang juga saya sebut sebagai jalan kebahagiaan. Terserah pada kita mana yang mau dipilih, ala motivator kah, atau ala filsafat stoa, stoikisme?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun