Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Arthdal Chronicle": Drakor yang Berkisah Politik Tingkat Spesies

11 Januari 2023   09:00 Diperbarui: 11 Januari 2023   09:04 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia adalah "Arthdal Chronicle" (Aseudal Yeondaegi) season 1, drama bergenre fantasi besutan Kim Won-Seok, launching sejak 2019 dalam 18 seri. Menampilkan aktor dan aktris populer Song Joong Ki dan Kim Ji Won, dua nama yang juga satu atap dalam drama laga "Descendants of The Sun", serial televisi Korea yang tayang mulai 2016 silam.

Mengenai jalan cerita film itu, silakan anda nonton sendiri via tvN atau Netflix. Namun di sini saya akan menguraikan bagaimana ide yang memukau tergambar dalam film itu. 

Pertama, mencoba menggambarkan spesies manusia, Homo Sapiens, yang dalam film itu disebut dengan bangsa "Saram". Bangsa Saram adalah bangsa yang cerdas, politis, inovatif, mengandalkan pertanian, dan pandai membangun peradaban berbasis teknologi. Namun tidak punya kemampuan ilahiah. Jangankan kekuatan spiritual, bermimpi saja tidak bisa.

Namun bangsa Saram terdiri atas suku-suku. Ada suku Hae yang khusus ahli tembaga, pandai besi, pembuat pedang. Ada suku Momo yang ahli di dalam air. Ada suku Ago yang penuh perpecahan dan penipuan di intra sukunya. Ada suku Wahan yang tokoh-tokohnya pemegang kunci jalannya cerita, suku primitif dari Iark, hanya bisa dijangkau kalau berhasil melewati tebing hitam yang amat dalam. Serta ada suku Asa yang punya kemampuan spiritual, mereka satu-satunya suku yang bisa melakukan ritual keagamaan.

Kedua, antar spesies manusia diselipkan unsur mitos dalam legenda bangsa Korea, yakni adanya makhluk mitos, bangsa setengah astral. Tergambar dalam spesies Neanthal dan Igutu. Neanthal adalah spesies manusia namun buasnya seperti hewan, ia gesit, pemangsa jantung makhluk hidup, namun punya kemampuan bermimpi dan berhubungan dengan dewa.

Neanthal akan membuat kita berimajinasi tentang Neanderthal, satu spesies manusia (primata) yang punah sekira 30.000 tahun yang lalu, konon akibat terbunuh oleh Sapiens. Dalam film itu memang bangsa Saram membasmi Neanthal dengan cara mengirimkannya wabah. Ini keunggulan khas Sapiens yang cerdas, sebab Neanthal atau Neanderthal sangat kuat, tidak bisa dikalahkan dengan perang terbuka. Namun Neanthal di sini lebih berciri manusia setengah makhluk mitos ketimbang manusia setengah binatang (kera).

Barangkali "The Secret History of the World" (Sejarah Dunia yang Disembunyikan) karya Jonathan Black dapat membantu kita untuk menangkap gambaran makhluk mitos ini, bisa jadi yang dulunya--disebutkan dalam buku ini--adalah makhluk setengah dewa, jangan-jangan itu adalah Neanderthal?

Adapun Igutu merupakan spesies hasil persilangan antara Neanthal dengan Saram (Neanderthal dengan Sapiens). Spesies ini jelas rekaan murni dari pembuat naskah film. Igutu bisa gesit namun tidak begitu buas. Darahnya berwarna ungu, sedang Neanthal berwarna biru, dan Saram berwarna merah layaknya manusia pada umumnya.

Igutu menjadi istimewa di tengah bangsa Saram. Ia memiliki kemampuan berpikir di atas rata-rata. Bisa bermimpi, sedang mimpi diyakini sebagai keterhubungan dengan alam yang lebih tinggi, mimpi tidak lain adalah bentuk menerima bisikan dari dunia gaib. Igutu dalam film itu menjadi pemimpin, di tingkat suku ada Eun-Som (diperankan oleh Song Joong Ki). Di tingkat spesies dan menjadi raja Arthdal ada Tagon (diperankan oleh Jang Dong Gun).

Keistimewaan itu berlangsung selama status ke-Igutu-an mereka tidak terbongkar, atau darah ungu mereka tidak ketahuan di tengah Saram. Sebab itu adalah momok. Igutu merupakan keturunan Neanthal, makhluk buas yang ditumpas oleh Saram. Igutu kelak menjadi bahan hinaan untuk seseorang disebut "monster" atau "anak monster". Oleh sebab itu Tagon membunuh setiap orang yang mengetahuinya Igutu.

Ketiga, hal-hal berbau kemampuan spiritual, mistik, mitos, menjadi salah satu unsur penting yang harus diangkat dalam film. Disimbolkan dengan suku Asa. Adalah rubah atau serigala putih besar (dalam film lain misalnya Gumiho atau Gu Family Book, mitos ini menjadi ide utama cerita) yang bernama Asa Sin, konon merupakan nenek moyang suku yang punya kemampuan spiritual. Suku Asa merupakan keturunan tidak langsung, namun sedikit bisa menjadi penerjemah kehendak dewa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun