Memang jika diamati pelajaran agama sekarang lebih mengarah pada mengajari anak tentang pengetahuan agama, dan ini artinya sekedar menghapal ajaran agama, bukan pada bagaimana mendidik akhlak anak-anak agar sesuai dengan ajaran agamanya.
Tapi perlu diingat, transformasi merubah perilaku memang butuh waktu lama. Saya ingat di Australia guru-guru disana lebih khawatir anak-anak mereka tidak bisa menerapkan sopan-santun daripada tidak bisa berhitung dalam matematika.
Karena memperbaiki anak salah berhitung hanya memerlukan beberapa jam atau hari saja, sedangkan memperbaiki ahlak seseorang diperlukan waktu tahunan untuk merubahnya! Para pendidik kita perlu duduk bersama untuk membuat proses pendidikan agama di sekolah benar-benar mampu mengasah ahklak anak didik kita agar mereka menjadi insan yang pintar, yaitu tidak sekedar cerdas tapi juga berakhlak mulia
Semoga tulisan ini memberi inspirasi bagi kita tentang makna pendidikan ditinjau dalam dua sisi yang berbeda. Sisi niat duniawi dan sisi pendidikan dengan niat akhirat. Mari kita didik diri dan keluarga kita dengan Sistem Pendidikan Terbaik, Semoga bermanfaat, dan dapat dijadikan rujukan bagi guru dan orang tua....Aamiin..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H