Mohon tunggu...
Sae Bin Zainuri
Sae Bin Zainuri Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja sebagai perencana di Kementerian

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Titik Ungkit Kemajuan Pertanian Kita

10 November 2022   09:45 Diperbarui: 16 November 2022   17:03 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal tersebut akan terwujud pada saat industrialisasi pertanian mampu tumbuh dan berkembang dengan baik sebagaimana sector industry yang lain. Salah satu langkah yang tepat untuk memulainya adalah dengan menciptakan transformasi agropreneur milenial.

Hal ini akan menjadi langkah awal untuk menepis situasi yang mengindikasikan bahwa generasi muda memiliki persepsi, motivasi yang rendah dan kapasitas pengelolaan bidang pertanian yang masih terbatas.

Generasi muda juga belum banyak memiliki pengalaman, karena walaupun sebagian mereka anak petani, belum tentu ikut terlibat dalam bidang pertanian. Generasi muda yang telah beraktivitas pada bidang pertanian juga lambat mencapai kemandirian dan belum diketahui keberlanjutan usaha pertaniannya.

Melalui strategi penguatan transformasi agropreneur muda dirumuskan melalui sistem alur input, process, output, outcome dan impact. Input dalam strategi penguatan transformasi agropreneur muda meliputi karakteristik agropreneur muda, dukungan eksternal dan peranan penyuluh pertanian.

Optimalisasi karakteristik individu agropreneur muda meliputi peningkatan pendidikan formal, akses TIK, persepsi dan motivasi generasi muda terhadap pertanian. Optimalisasi dukungan eksternal dapat ditempuh melalui penguatan dukungan pemerintah, dukungan keluarga, dukungan komunitas dan pasar.

Peranan penyuluh pertanian sebagai fasilitator, komunikator, motivator dan konsultan diselaraskan dengan menjadikan agropreneur muda sebagai sasaran penyuluhan.

Selanjutnya peningkatan kapasitas kewirausahaan agropreneur muda sebagai proses menuju terciptanya usaha pertanian yang tangguh dapat ditempuh melalui peningkatan kemampuan adaptasi, kepemimpinan, kemampuan mengelola usaha dan kemampuan menjalin kerja sama. Peningkatan kemandirian agroprener muda merupakan keluaran yang diharapkan dari penguatan transfromasi agropreneur muda.

Terjaganya keberadaan petani dan terwujudnya keberlanjutan usaha pertanian merupakan dampak yang diharapkan sebagai akibat dari proses transfromasi agropreneur muda ini.

Arah kebijakan lintas sektoral kedepanya harus menjadi perhatian seluruh Kementerian dalam upaya memacu industrialisasi pertanian melalui keterlibatan 20-30% petani melenial yang handal yang menempati diberbagai lini dengan kekuatan penguasaan teknologi dan infromasi.

Hal ini akan menjawab hambatan-hambatan teknis dan non teknis yang selama ini mencekam pertanian Indoensia yaitu lambatnya adopsi teknologi, belum kuatnya manajemen kelembagaan petani dan kurang besarnya akses dan responsipnya terhadap perubahan lingkungan eksternal.

Pendekatan pembangunan pertanian yang ikuti penguatan teknis dan SDM petani akan menjadi kunci kemandirian dan kemajuan pertanian Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun