Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ditangan Generasi Muda Pertanian Berjaya

2 Februari 2016   14:15 Diperbarui: 2 Februari 2016   14:46 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Peran Generasi Muda "][/caption]Sektor Pertanian dan generasi Muda

Sampai kapanpun sektor pertanian Indonesia akan menjadi sektor utama karena Tuhan sudah menaqdirkan secar geografis wilayah Indonesia adalah wilayah agraris yang memiliki 2 musim dan membentang daerah katulistiwa. Sektor pertanian juga menjadi sumber pendapatan terbesar dari penduduk Indonesia setelah sektor lainya, tidakhanya itu beragam komoditas mampu tumbuh dengan baik dan memiliki peluang pasar yang sangat besar untuk jangka panjang sebagai sumber devisa dan pendapatan petani.

Namun, seiring dengan perubahan global baik dari aspek ekonomi, sosial dan teknologi serta pertumbuhan penduduk yang sangat pesat khususnya di Asia, secara langsung mempengaruhi struktur sosial masyarakat terutama dalam hal gaya hidup dan perubahan struktur pasar global. Persaingan antar sektor semakin kuat karena dukungan kapital dari dalam maupun luar negeri, sehingga kebijakkan pun harus sensintif terhadap hal tersebut. Untuk itu pengelolaan sektor melalui berbagai kebijakan harus mengacu pada realita geografis Indonesia terutama sektor pertanian.

Perkembangan industri yang pesat baik yang tumbuh di kota dan didesa menuntut 2 hal yaitu tarikkan tenaga kerja (desa ke kota/pertanian ke industri) dan masifnya alih fungsi lahan untuk pertumbuhan industri dan perumahan. Dua hal tersebut yang menjadi masalah di Indonesia dalam konteks perubahan struktur sektor. Efek tarikkan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, jasa dan kontruksi memberikan 2 kemungkinan yaitu berkurangnya tenaga kerja  pertanian dan semakin rendahnya minat/keinginan generasi muda desa untuk mengembangkan dan membangun perdesaan.Ini adalah fenomena tersendiri yang sedang berlangsung dan menjadi masalah jangka panjang ke depan.

Peran generasi muda dalam pembangunan sektor pertanian sangatlah penting untuk meningkatkan pertanian ke depan. Realita menunjukkan, bahwa saat ini sektor pertanian sedang mengalami PENUAAN, oleh karena itu harus ada upaya untuk mendorong generasi muda bagaimana agar tertarik dan memiliki kecintaan terhadap sektor pertanian yang dikemudian hari akan menjadi motor penggerak pertanian ditengah tengah menghadapi persaingan global.

Peran Sektor Pertanian

Sektor pertanian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional. Menurut data Badan Pusat Statistik Tahun 2015 sektor ini menyerap 40.491.257 (38,35%) tenaga kerja nasional dan sebanyak 14.081.620 (34,78%) orang merupakan Generasi Muda Pertanian atau tenaga kerja kelompok umur 15-34 tahun. Potensi tenaga kerja pada kelompok umur yang tergolong muda ini juga dikategorikan sebagai Generasi Muda Pertanian yang memiliki kedudukan strategis untuk dikembangkan kapasitasnya, sehingga dapat berfungsi sebagai pengungkit yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional khususnya pembangunan pertanian. Sektor pertanian juga berfungsi sebagai penyangga ketahanan nasional baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun keamanan.

Selanjutnya data statistik diatas menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja sektor pertanian tidak sebanding dengan produk domestik bruto (PDB) yang disumbangkan sebesar 14,04 %. Kondisi ini berbeda dengan sektor lain dengan tingkat penyerapan tenaga kerja yang lebih rendah menyumbang PDB yang lebih besar. Sektor industri menyerap tenaga kerja 12,78% menyumbang PDB 25,39%, dan sektor jasa menyerap tenaga kerja 14,75% menyumbang PDB 9,24%. Kondisi demikian mencerminkan produktivitas tenaga kerja di bidang pertanian tergolong rendah. Produktivitas yang rendah ini dipengaruhi banyak faktor antara lain tingkat pendidikan, penguasaan teknologi, ketersediaan sarana dan prasarana, akses pasar dan permodalan.

Generasi Muda Pertanian sebagai aset insani perlu mendapat prioritas dalam penyusunan perencanaan program pembangunan pertanian supaya menjadi generasi penerus, penggerak dan pelopor yang inovatif, kreatif, profesional, mandiri, mampu bersaing, dan berwawasan global. Untuk mewujudkan upaya pengembangan Generasi Muda Pertanian tersebut, diperlukan instrumen yang terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan yang berbentuk Pedoman Pengembangan Generasi Muda Pertanian yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian.

Peran Penting Generasi Muda

Ada minimal 5 peran penting yang harus dilakukan oleh generasi muda tani dalam mengembangan sektor pertanian ke depan, yaitu:

1.    Mengambil peran besar dalam proses pembuatan kebijakan sektor pertanian

2.    Melakukan pengawasan terhadap program program pertanian

3.    Melakukan pencerdasa, pendmpingan dan upaya pemberdayaan petani

4.    Memberikan advokasi advokasi pertanian

5.    Menjadi SDM  pembangunan pertanian

Lima peran penting tersebut akan mampu mengembalikan sektor pertanian pada jalurnya yang tepat dimana andil dan peran serta pemuda tani akan mempu merubah suasana pertanian tidak ahanya pada aspek/kegiatan budidaya (produksi) namun akan tumbuh inovasi inovasi teknologi yang maju dan menjadikan sektor pertanian sebagai sektor bisnis yang mapan dan mampu bersaing dengan produk produk impor karena memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi.

Ditangan dan gagasan gagasan pemuda tanilah transformasi teknologi pertanian mampu di adopsi/diserap dengan efektif dan daya dukung kekuatan fisik dan pemikiranya yang lebih luas. Tentu generasi muda tani yang dimaksud adalah mereka yang memiliki totalitas pengetahuan dan skill di sektor pertanian yang mampu bersaing dan beradaptasi dengan perubahan gobal. Tentu untuk mencapai keinginan tersebut butuh peran semua pihakterutama pemerintah untuk melakukan pembinaan dan dukungan optimal melalui kebijakan anggaran pendidikan dan penguatan kelembagaan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun