Mohon tunggu...
SADRIMSC
SADRIMSC Mohon Tunggu... Guru - saat ini adalah pengajar di salah satu institusi pendidikan

Hobi menulis dan memikirkan hal-hal bersifat intuitif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwimingguan (Modul 1.1)

1 April 2024   15:32 Diperbarui: 1 April 2024   15:35 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN

(Modul 1.1)

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Salam sejahtera bagi kita semua, Syalom, Oom Swastiastu, Namo Buddhaya, Wei De Dong Tian, Salam kebajikan.

Bapak/Ibu guru hebat, perkenalkan saya SADRI, S.Pd., M.Sc, unit kerja pada SMP Negeri 1 Wawolesea di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pada kesempatan ini, perkenankan saya menuliskan jurnal dwi mingguan sebagai refleksi mendalam terkait modul 1.1. Dalam penulisan jurnal refleksi ini, saya menggunakan model 4C, yang dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011), yang terdiri atas 4 aspek yaitu : Connection, Challenge, Concept, dan Change. Berikut jurnal refleksi lengkapnya.

Materi pada modul 1.1 merupakan pengetahuan yang benar-benar baru bagi saya. Banyak ilmu baru yang membekas dalam hati dan pikiran saya, dan banyak juga hal yang sudah sering saya lakukan pada pembelajaran dikelas saya jauh sebelum mempelajari modul 1.1 ini. Sebagai seorang calon guru penggerak, tentunya saya merasa sangat terhubung dengan materi yang saya pelajari dalam setiap sesi pembelajaran di modul 1.1 yang membahas konsep pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Materi dalam modul tersebut secara garis besar menyinggung tentang pentingnya membangun koneksi yang kuat antara guru dan murid, serta memahami kebutuhan individual setiap murid. Saya menyadari bahwa sebagai seorang guru penggerak, saya memiliki peran yang sangat vital dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung pertumbuhan holistik setiap murid. Peran dan tanggung jawab saya sebagai calon guru penggerak nantinya tak jauh pula dari usaha menginspirasi, mendidik, dan membimbing para siswa. Dengan memiliki pemahaman yang mendalam dan tuntas terhadap materi ini, membantu saya menjadi sumber inspirasi bagi murid-murid saya, sehingga ketika saya memiliki semangat dan dedikasi yang kuat terhadap subjek yang diajarkan, siswa juga akan merasakan energi positif tersebut dan lebih termotivasi untuk belajar. Pada akhirnya, materi pada modul ini, menegaskan pentingnya saya sebagai penggerak dalam mendorong perubahan dan inovasi dalam pendidikan.

Pada sesi modul 1.1 ini, saya diperkenalkan dengan ide-ide KHD dan pandangan yang berbeda dari apa yang saya terbiasa jalankan dalam praktik pengajaran saya di kelas. Salah satu sumber materi yang berbeda dengan konsep saya selama ini adalah tentang pendekatan diferensiasi pembelajaran yang mendalam, di mana setiap murid diberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kecakapan mereka masing-masing. Hal ini menantang saya untuk melihat kembali praktik pengajaran saya dan mempertimbangkan cara untuk lebih memperhatikan kebutuhan individual setiap murid dalam kelas saya. Selain itu, pemahaman saya selama ini juga terpaku hanya pada pola transfer pengetahuan saja dikelas. Akibatnya, respon murid untuk belajar terasa sangat minim setiap saya melakukan pembelajaran dikelas. Padahal, Ki Hajar Dewantara telah secara jelas memberikan penjelasan filosopis bahwa pembelajaran terbaik seharusnya tidak menitikberatkan hanya pada aspek pengetahuan, tetapi juga aspek afektif, psikomotorik, sosial dan budaya murid menjadi dimensi wajib untuk dikembangkan.

Konsep utama yang saya pelajari dan saya anggap penting untuk terus dibawa dalam peran saya sebagai calon guru penggerak ataupun nantinya setelah menjadi guru penggerak adalah:

1. Perhatikan Diferensiasi Pembelajaran. Memahami bahwa setiap murid memiliki keunikannya sendiri dan memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Penting bagi saya untuk terus memperdalam pemahaman saya tentang bagaimana mengimplementasikan diferensiasi pembelajaran secara efektif dalam kelas. Pentingnya memberikan ruang bagi setiap murid untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka masing-masing juga harus menjadi catatan penting bagi saya sebagai calon guru penggerak.

2. Bangun Koneksi dan Relasi. Memahami bahwa hubungan yang kuat antara guru dan murid memiliki dampak yang signifikan terhadap keberhasilan belajar murid. Saya akan terus berusaha untuk membangun koneksi emosional yang positif dengan setiap murid saya, sehingga mereka merasa didukung dan dihargai dalam proses pembelajaran.

3. Konsep pembelajaran sejati bukan hanya dikelas, tetapi juga melibatkan pengalaman di luar kelas atau bahkan lintas kolaborasi antar komunitas. Hal ini penting untuk membangun dimensi kepekaan murid terhadap kehidupan alam dan sosial sekitarnya. Selain itu, pembelajaran luar kelas berpotensi memberikan suasana pembelajaran yang ikhlas dan menyenangkan dan berharap dapat melahirkan pemikiran kreatif, kritis, dan aktif dari para murid.

Setelah mendapatkan materi pada modul 1.1 ini, saya merasa sangat banyak hal positif dan praktik baik yang membuat saya terdorong untuk ingin segera melakukan beberapa perubahan fundamental dalam diri saya sebagai calon guru penggerak. Pertama, saya berkomitmen untuk lebih memperhatikan kebutuhan individual setiap murid dalam kelas saya dan mencari cara untuk lebih diferensiasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan mereka. Kedua, saya akan lebih berfokus pada membangun koneksi emosional yang kuat dengan murid-murid saya, sehingga mereka merasa lebih terlibat dan termotivasi dalam proses pembelajaran. Ketiga, kedepannya saya akan merencanakan pembelajaran yang tidak monoton dalam kelas atau sifatnya kontekstual, sehingga murid semakin bergairah dan kreatif selama mengikuti pembelajaran. Dengan melaksanakan poin-poin tadi secara menyeluruh, saya berharap dapat menjadi seorang guru penggerak yang lebih efektif dan berpengaruh bagi perkembangan dan kesuksesan setiap murid saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun