Tiba-tiba hujan reda, lomba masih berlangsung meriah, perahu layar sudah finish, lomba berikutnya adalah perahu pompong. Genangan air begitu membuat orang harus menggulung bagian kaki dari celana mereka. Ada beberapa artis lokal dan sejumlah pengunjung yang datang, kemungkinan ada acara malam setelah lomba perahu layar.
Mbak dian dari jauh melambaikan tangan, isyarat kami harus menuju Pelabuhan, bukan untuk Kembali ke Batam. Kami mencari tempat makan, mereka dengan riang menceritakan momen asyik yang mereka dapati, saya mendengar dengan baik apa yang mereka cerita. Setelah kami makan di salah satu tempat makan dekat Pelabuhan, kurang lebih pukul 16.40 wib, kami kembali ke batam dengan menggunakan perahu pompong.
Suatu waktu, jika kembali lagi berkunjung ke pulau belakang padang, saya ingin menyempatkan diri untuk wisata Sejarah. Saya pikir, Sebagian besar pulau - pulau kecil di Kepulauan Riau ini menyimpan banyak cerita dan kekayaan Sejarah yang tetap menjadi abadi, seperti cinta dan senyum orang-orang melayu. Sampai jumpa lagi, Pulau Penawar Rindu, Belakang Padang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H