Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadhan dan Debat Kusir di Sosial Media

27 April 2021   19:13 Diperbarui: 27 April 2021   19:22 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi debat kusir sosial media : foto- mediawave.co.id

"Cek cek cek,,, area panbil dan kepri mall

Es Kelapa muda, teh manis, es cendol, gorengan dan banyak lagi" teriak Cik Erti di status media facebook miliknya

"barapa harganya" tanya endi

"gorengan itu, singkong atau ubi cik?" Tanya nana

Saya hanya mantau komentar mereka dan tekan emotion love (sebagai tanda menyukai) berbagai sajian takjil yang di jual secara on line. Saya tidak tahu manfaat jual on line takjil ini efektif atau tidak, tapi mungkin menurut mereka menjaga kontak fisik antar sesama di bulan ramadhan masa pandemi ini.

"Ayo buruan, mau beli tak, ini siap kirim untuk lokasi terdekat Panbil dan kepri mall" jawab cik erti

Time line sosial media tiba-tiba di kagetkan dengan komentar seorang cewek, sontak penggemar takjil on line yang lagi komentar sambil pilah-pilih menu yang di jual cik erti pun ikut nimbrung dan menyerang si cewek, diana namanya

"hah, segitu doang mahal. Jualnya on line juga. Parah, ga ada manfaatnya" isi komentar diana

Saya masih saja terus membaca komentar mereka, sesekali sambil mikir  kalo bulan ramadhan bukan hanya menahan rasa haus dan dahaga, tahan lapar, ga boleh merokok apalagi minum air putih. Puasa juga menahan nafsu untuk tidak ikut debat kusir di sosial media.


"ah bacot, ga senang ya sono ga usah ribut" komentar endi membalas diana

"saya lagi puasa, ga ikut komentar dulu" jawab ibu yanti

nana makin sinis sama si diana "kok kamu sewot"

"Itu jualan asal-asalan, ga ada jaminan gizinya" sambung diana makin nyindir

"Kamu yang asal-asalan, ga sopan, ga punya adab" balasan cik Erti dengan emosi

"Dasar kurang pergaulan sosial, ga tau gunakan sosmed" ardi tak kalah, makin menekan si diana

"tuh liat link taljil online, smua pd rame belanja, lu doang yang tukan nyinyir" makin panas lagi komentar ibu yatin sambil menberikan bebebrapa laman facebook milik teman-teman dia yang juga jualan takjil on line

"Dasar kurang ilmu, otaknya sempit gitu tuh ga bisa bergaul di media sosial" sambung nana

Diana tidak mau kalah, perdebatan makin memanas, semua orang ga jadi jajan karena ladenin komentar diana. Saya masih setia memantau dan membaca semua komentar mereka. Berusaha menahan diri dan tidak ikut nimbrung, meski dalam hati benar juga kalo gaptek, tidak bisa menggunakan sosmed sesuai fungsi dan kegunaanya

"hah, takjil abal-abal, ga enak, mening beli punya tetangga" diana masih berusaha memancing cik erti dan kawan-kawannya

Bedug dan serine menandakan waktu buka puasa, saya harus bikin minuman dingin dan juga kopi. Keributan tak terhindarkan, ancaman dan lainnya berseliweran di kolom komentar antara membela dan menyerang. Semakin ramai, saling undang, saling tag teman mereka dan akhirnya nana menutup komentarnya

"mening lu ribut di lapak jualan cabe, biar mulut lu di cabeiin" tutup nana

"ah jualan asalan, dasar emak-emak" diana belum menyerah

Emak-emak mulai menyerang diana, dunia per-sosmed-an di bakar habis sama sekelompok emak-emak dari kerjaan api. Perhelatan adu komentar makin tidak bisa di hindarkan. Saya biarkan komentar itu dan kembali meneyelesaikan hajat buka puasa Saya. 

Selamat menjalankan Ibadah Puasa, 

"Hindari debat kusir di medsos untuk menjaga nilai ibadah puasa mu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun